Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati untuk mengelola bantuan luar negeri yang diberikan guna menangani korban gempa bumi di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah, sehingga penyaluran bantuan tersebut menjadi efisien dan transparan. "Tentang bantuan luar negeri, saya tugaskan Menkeu secara fungsional untuk menata aliran bantuan ini, dan nanti Bakornas, serta Satkorlak Jateng dan DIY dilibatkan dalam perencanaan penggunaan bantuan itu," kata Yudhoyono usai melakukan Rapat Koordinasi di Gedung Agung Yogyakarta, Senin malam. Ia menekankan, supaya semua bantuan dari dalam dan luar negeri digunakan secara efisien dan dipertanggungjawabkan secara transparan serta dapat dijelaskan kepada publik dan negara-negara yang memberikan bantuan. "Jangan ada satu dolar pun yang diselewengkan," katanya mengingatkan. Menurut Presiden, hingga saat ini sudah 29 negara yang menjanjikan untuk memberikan bantuan dalam tahap tanggap darurat hingga Agustus 2006. Presiden juga mengharapkan, kembali beroperasinya Bandara Adi Sucipto di Yogyakarta dapat membuat pendaratan pesawat yang membawa bantuan diatur sebaik mungkin, yakni koordinasi dengan Bandara Adi Sumarmo di Solo, karena pada masa tanggap darusat akan banyak aktivitas penerbangan. Ia juga meminta, pemerintah daerah untuk lebih bersikap pro-aktif dalam menyalurkan logistik yang sudah mengalir, seperti makanan, tenda, pakaian dan lain-lain. "Jangan menunggu. Kita harus menjemput bola," katanya. Ia juga mengharapkan, Gubernur DIY dan Jateng untuk berkoordinasi dalam menentukan tempat pengungsian, agar tidak bercerai berai sehingga distribusi bantuan bisa lebih efisien. Presiden mengakui, banyaknya tempat-tempat pengungsian yang terpisah-pisah terjadi, karena kurangnya komunikasi sehingga menghambat proses pendistribusian bantuan, sehingga diperlukan langkah-langkah komando guna menyalurkan bantuan secara efektif. "Saya tidak ingin satu kilogram pun beras tidak sampai di tujuan," katanya. Presiden juga meminta, agar penjagaan keamanan di berbagai tempat di lokasi pengungsian dan berbagai kepentingan negara-negara sahabat yang memberikan bantuan terus dilakukan, serta pihak kepolisian bisa meminta bantuan dari daerah lain. Menurut Presiden, TNI juga akan dipertahankan untuk mendukung langkah-langkah dalam tanggap darurat. Mengenai adanya penjarahan yang dilakukan di beberapa tempat di Yogyakarta, Presiden mengatakan, hal itu terjadi bukan lantaran niat jahat, namun ada korban bencana yang khawatir tidak akan mendapat pembagian bantuan saat ada kendaraan yang membawa logistik ke daerah lain melintasi wilayahnya. "Saya tidak melihat unsur kejahatan di sini," demikian Presiden Yudhoyono. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2006