Shanghai (ANTARA) - Saham Hong Kong jatuh pada akhir perdagangan Selasa, dipimpin oleh ekuitas teknologi, karena meningkatnya ketegangan China-AS merusak sentimen investor.

Di China, saham naik karena kekuatan berkelanjutan dalam ekuitas terkait kecerdasan buatan dan perusahaan milik negara melawan kelemahan di tempat lain.

Indeks CSI 300 saham-saham unggulan China ditutup menguat 0,3 persen, sedangkan Indeks Komposit Shanghai berakhir naik 0,5 persen.

Indeks acuan Hang Seng di Hong Kong ditutup turun 0,7 persen, dan China Enterprises Index tergelincir 0,9 persen.

China memperingatkan Ketua DPR AS Kevin McCarthy pada Selasa untuk tidak "mengulangi kesalahan masa lalu yang menghancurkan" dan bertemu dengan Presiden Taiwan Tsai Ing-wen, yang sedang mengunjungi Amerika Serikat.

Sementara itu, Pemerintahan Presiden AS Joe Biden mengatakan pada Senin (3/4) bahwa pihaknya tidak dapat mengonfirmasi laporan bahwa China dapat mengumpulkan data real-time dari balon mata-mata saat terbang di atas situs militer yang sensitif awal tahun ini, dengan mengatakan bahwa analisis masih berlangsung.

Saham sektor teknologi di Hong Kong merosot 1,6 persen, dengan Alibaba dan Meituan masing-masing merosot 3,0 persen dan 4,4 persen.

Saham pembuat kendaraan listrik China yang diperdagangkan di Hong Kong juga anjlok, menyusul anjloknya saham Tesla di Amerika Serikat. Saham Nio dan XPeng masing-masing terpangkas 7,6 persen dan 6,5 persen.

Di China, saham badan usaha milik negara dan perusahaan semikonduktor memberikan beberapa dukungan ke pasar, sementara sektor yang terkait dengan energi terbarukan melepaskan sebagian dari keuntungan awal mereka.

Indeks AI CSI China melonjak 2,5 persen ke level tertinggi 14 bulan.

Saham China Railway Group Ltd dan China Communications Construction Co Ltd masing-masing melonjak hingga maksimum 10,0 persen dan 9,3 persen.

Saham Semiconductor Manufacturing International Corp menguat 3,8 persen ke level tertinggi dalam lebih dari setahun.
Baca juga: Saham China jatuh, meningkatnya ketegangan China-AS rusak sentimen
Baca juga: Saham China ditutup naik ditopang perusahaan properti dan teknologi

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Budisantoso Budiman
COPYRIGHT © ANTARA 2023