Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu sore ditutup melemah dipimpin oleh saham-saham sektor teknologi.

IHSG ditutup melemah 13, 51 poin atau 0,20 persen ke posisi 6.819,6. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 2,44 poin atau 0,26 persen ke posisi 940,6.

"Indeks IHSG menguat sementara bursa regional Asia cenderung bergerak mixed (variatif), yang tampaknya pasar merespon sehubungan dari IMF yang menyampaikan bahwa krisis perbankan yang terjadi di Amerika Serikat (AS) dan Eropa berpotensi menyebar ke lembaga non bank," tulis Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Rabu.

Menyebarnya krisis perbankan menjadi penilaian pasar terkait implikasi krisis berdampak pada lembaga non bank, yang mana pasar khawatir akan berdampak terhadap risiko keuangan yang lebih luas, mengingat lembaga non bank yang asetnya yang terhubung dengan sektor perbankan.

Selain itu, Departemen Ketenagakerjaan AS merilis JOLTS Job Openings turun yang mengindikasikan bahwa rekrutmen pekerja tumbuh melambat, sehingga akan memberikan dampak terhadap perekonomian AS.

Dari dalam negeri, Bank Dunia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 4,9 persen year on year (yoy) pada 2023, dari sebelumnya 4,8 persen, yang berpotensi akan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional ke fase transisi negara menengah atas.

Dibuka melemah, IHSG bergerak ke teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih nyaman bergerak di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, lima sektor meningkat di mana sektor teknologi paling tinggi yaitu 1,31 persen, diikuti sektor barang baku dan sektor barang konsumen primer naik masing-masing 1,16 persen dan 1,06 persen.

Sedangkan tujuh sektor terkoreksi dipimpin sektor barang baku sebesar 1,18 persen, diikuti sektor infrastruktur dan sektor barang konsumen primer yang masing-masing turun 0,88 persen dan 0,88 persen.

Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu KJEN, WINE, INDX, FILM, dan PSAB. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni BSML, INTP, MEDS, SAGE, dan WSBP.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.385.042 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 18,11 miliar lembar saham senilai Rp9,66 triliun. Sebanyak 239 saham naik, 286 saham menurun, dan 189 tidak bergerak nilainya.

Bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei melemah 474,10 poin atau 1,68 persen ke 27.813,3, dan indeks Strait Times menguat 0,89 poin atau 0,03 persen ke 3.312,0.

Sementara itu, indeks Hang Seng (Hongkong)dan indeks Shanghai (China) memperingati hari libur nasional.

Baca juga: Rupiah merosot seiring melemahnya data ekonomi AS
Baca juga: Minyak stabil di Asia, kekhawatiran ekonomi imbangi pemotongan OPEC+
Baca juga: Dolar jatuh dekati terendah dua bulan, Kiwi naik karena kejutan RBNZ

 

Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Biqwanto Situmorang
COPYRIGHT © ANTARA 2023