Jakarta (ANTARA News) - Menteri BUMN, Dahlan Iskan, meminta perusahaan BUMN karya menghindari tender proyek milik pemerintah yang dibiayai APBN karena rawan praktik penyuapan. Dia katakan, lebih baik tidak dapat proyek ketimbang harus menyogok demi mendapat proyek. 

Contoh terkini adalah keterlibatan petinggi PT Adhi Karya dalam kasus korupsi Proyek Hambalang, yang kemudian menempatkan (bekas) Menteri Pemuda dan Olahraga, Andi Mallarangeng sebagai tersangka. 

"BUMN karya sudah seharusnya lebih memilih proyek yang merupakan hasil inisiasi sendiri terutama proyek sesama BUMN," kata Iskan, di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat.

Menurut dia, inisiasi agar BUMN karya mencari proyek sendiri dengan perusahaan milik negara, terutama karena lebih aman dan menggunakan dana BUMN sendiri bukan dari APBN.

Proyek hasil kemitraan BUMN karya dengan BUMN lainnya lebih dapat dikontrol, karena dananya berasal dari perusahaan yang bersangkutan.

"Ke depan, BUMN karya tidak lagi mengemis proyek-proyek pemerintah. Lebih baik tidak dapat proyek daripada mendapat proyek tetapi harus menyogok. Jadi, kalau memang tidak dapat proyek ya sudah," katanya.

KPK, Kamis (6/12), mengumumkan cegah-tangkal terhadap tiga nama terkait kasus Hambalang. Mereka adalah Andi Mallarangeng, MAT (pejabat di PT Adhi Karya Persero), dan Andi Zulkarnain Mallarangeng. 

Pada banyak kasus korupsi di Tanah Air yang melibatkan pejabat, tercapat ciri yang cukup umum: ada kerabat dekat mereka terlibat. 

"Yang bersangkutan (MAT) sebelumnya bekerja di induk perusahaan, namun setelah kasus itu merebak yang bersangkutan dipindahkan ke anak usaha Adhi Karya yang bergerak pada sektor properti," ujar Iskan.

(R017/N002)

Editor: Ade P Marboen
COPYRIGHT © ANTARA 2012