Bantul (ANTARA News) - Politisi Partai Demokrat Ruhut Sitompul menegaskan bahwa Partai Demokrat tidak akan melindungi siapa pun kader partai yang terlibat korupsi, termasuk mantan menteri pemuda dan olahraga Andi Mallarangeng.

"Tegas pak SBY, sebagai kader partai jauhi tindak pidana korupsi, apabila sudah ada dua alat bukti kami tegas tidak akan melindungi," kata Ruhut di sela kunjungan ke Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat.

Menurut Ruhut, partai Demokrat tidak akan main-main dengan korupsi, dan sesuai anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) apabila sudah menjadi tersangka, ia harus mundur.

"Saya juga mengucapkan terima kasih, karena Pak Andi sadar kalau sudah jadi tersangka langsung mundur, dan tadi pagi sudah ketemu Pak SBY, Ibu Negara dan Wapres," katanya.

Meski demikian, lanjut Ruhut, partai tetap menyiapkan pembelaan terhadap Andi, karena di internal partai terdapat departemen hukum kaitannya dengan pembelaan, bahkan tidak dipungut bayaran.

"Melindungi beda dengan membela, namun walaupun kita siapkan lawyer, tapi biasanya mereka akan cari lawyer lain yang profesional, mungkin dari kawan sendiri, karena ini kan menyangkut tipikor," katanya.

Ditanya mengenai kemungkinan tekanan terhadap Andi untuk mundur demi citra partai, Ruhut membantahnya dan mengatakan ketentuan itu sudah menjadi aturan partai.

"Pak SBY melahirkan partai ini untuk memerangi segala macam tindakan korupsi, kok dari lingkungan kami, tega-teganya mengkhianati cita2 luhur Pak SBY," katanya.

"Ada Gubernur Bengkulu, dan berapa Bupati dan Walikota yang masuk bui, tetap tidak kami lindungi, jadi jangan coba-coba masuk Demokrat hanya ganti baju, Pak SBY tidak main-main," katanya.

(ANTARA)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2012