Klaten (ANTARA News) - Keterbatasan komunikasi pasca gempa bumi sangat terasa di tenda-tenda pengungsian, setidaknya hal itu ditemukan di Desa Kadilanggon, Kecamatan Wedi, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. "Kami di sini belum mendapat bantuan dari pemerintah, sudah berhari-hari hanya mengandalkan swadaya masyarakat," kata Teman, salah seorang warga Dukuh Midoro, Wedi, Selasa siang. Pria yang mengenakan kaos berwarna coklat itu mengaku tidak tahu bahwa bantuan bahan pangan dari pemerintah disalurkan lewat kantor-kantor kecamatan. "Saya tidak tahu. Saya juga heran mengapa tidak ada aparat pemerintah yang datang ke sini dan membagi-bagikan bantuan," kata dia. Sementara itu di posko rumah dinas Bupati Bantul, seorang petugas di dari Departemen Kesehatan menyebutkan bahwa bantuan berupa bahan pangan didistribusikan langsung ke kantor kecamatan, sementara obat-obatan disalurkan lewat puskesmas terdekat. "Kami mengharapkan penduduk yang belum mendapat bantuan secara pro-aktif datang ke sini atau memberitahukan kepada kami, nanti posko akan mengirim apa-apa yang diperlukan," kata Sawidjan B. Gunadi. Menurut dia, paket-paket bantuan baik dari pemerintah atau non-pemerintah yang diterima di rumah dinas bupati segera dibagi-bagikan ke pos pengungsian. Seorang penduduk bernama Dhani di pengungsi di Kecamatan Wedi, menyebutkan, keterbatasan informasi dan akses transportasi masih saja menjadi kendala utama sulitnya penduduk mendapat bantuan. "Kami tidak bisa mengandalkan bantuan dari pemerintah, hanya sumbangan dari pribadi atau teman-teman," kata Dhani. "Bantuan dari pemerintah yang baru sampai di sini berupa 25kg beras dan satu dus air mineral." Menurut dia, kawasan Kadilanggon, nyaris semua bangunan runtuh. "90 persen hancur," katanya. Sementara itu, di kawasan Imogiri, Kabupaten Bantul, DIY, seorang pengungsi juga mengisahkan kesulitan senada. "Di sini semua rumah hancur atau tidak layak huni karena rawan runtuh sewaktu-waktu. Bantuan sama sekali belum sampai ke sini, padahal saya sudah meminta kepada pak lurah dan pak camat," kata Sugimardiyanto, wakil Ketua RT 05 RW 05 Kelurahan Imogiri, Kecamatan Imogiri, Bantul. Ia menjelaskan bahwa baik pak lurah maupun pak camat saat itu menjawab belum ada bantuan yang disalurkan ke daerah tersebut. Untuk urusan pendataan, kata dia, aparat pemerintah setempat juga belum ada yang datang guna menghitung berapa orang yang membutuhkan bantuan. Ketidaktahuan Teman, Dhani, dan Sugi boleh jadi merupakan gambaran dari ribuan warga yang kini menjadi pengungsi gempa bumi di kawasan Yogyakarta dan sekitarnya. Entah karena tidak adanya arus informasi yang jelas dan cermat dari pemerintah setempat kepada para pengungsi, sehingga terpaksa banyak orang kekurangan bahan pangan serta obat-obatan.(*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2006