Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Jakarta (BEJ) pada perdagangan Selasa ini ditutup naik 32,286 poin atau 2,42 persen ke level 1.366,17. Analis Riset PT Kuo Capital Edwin Sinaga, Selasa, mengatakan bahwa naiknya indeks lebih banyak disebabkan oleh penguatan rupiah. "Rupiah yang naik cukup signifikan, cukup mempengaruhi perdagangan saham," jelasnya. Menurut Edwin, menguatnya rupiah ini lebih disebabkan oleh penjualan dolar akibat banyaknya bantuan masuk dari beberapa negara yang memberikan bantuan kepada Indonesia atas bencana gempa bumi di Yogyakarta dan Jawa Tengah. Selain itu, naiknya indeks ini juga pengaruh asing yang kembali melakukan pembelian saham. "Asing yang dalam posisi beli sekitar Rp280 miliar telah mendorong indeks naik," tambahnya. Naiknya IHSG ini lebih disebabkan saham-saham unggulan yang sebagian besar mengalami kenaikan, terutama Bank Mandiri (BMRI) yang paling aktif diperdagangkan. Saham yang naik sebanyak 82 dibanding yang turun 31 dan 55 tidak berubah. Volume perdagangan mencapai 1,177 miliar saham dari 20.199 transaksi dengan nilai Rp1,41 triliun. Lima saham yang mencatat kenaikan terbesar adalah Internasional Nickel (INCO) melonjak Rp1.400 ke Rp20.200, Gas Negara (PGAS) terdorong Rp850 menjadi Rp12.800, Astra Internasional (ASII) terdongkrak Rp400 ke level Rp10.200, Semen Gresik (SMGR) menguat Rp350 menjadi Rp23.150 dan Gudang Garam (GGRM) naik Rp300 menjadi Rp9.850. Sedangkan lima saham yang mengalami penurunan terbesar adalah Indosat (ISAT) anjlok Rp150 ke Rp5.000, Berliana (BRNA) terkoreksi Rp50 ke Rp850, HM Sampoerna (HMSP) melorot Rp50 menjadi Rp8.000, Bimantara (BMTR) melemah Rp50 ke level Rp2.050 dan Prasidha Niaga (PSDN) turun Rp45 ke poisisi Rp85. Naiknya INCO pada akhir-akhir ini diperkirakan karena adanya berita rencana diakuisisi sahamnya oleh Aban Lyod Chties Offshore (ALCO), India, sebanyak 835 juta atau 32,152 persen saham. ALCO adalah suatu perusahaan yang didirikan berdasarkan hukum negara India yang bergerak di bidang usaha memiliki `offshore drilling rigs` dan menyediakan jasa offshore drilling.(*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2006