Perserikatan Bangsa-Bangsa (PB (ANTARA) - Amerika Serikat dan Inggris walk out atau meninggalkan pertemuan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ketika Komisioner Rusia untuk Hak-Hak Anak Maria Lvova-Belova, yang dicari atas tuduhan kejahatan perang oleh Pengadilan Kriminal Internasional (ICC), mulai berbicara melalui rekaman video.

Malta dan Albania, dua anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB, juga memboikot dan keluar dari pertemuan yang diusulkan Rusia untuk mengevakuasi anak-anak dari zona konflik.

Inggris dan AS memblokir siaran situs PBB dari pertemuan informal, yang dikenal sebagai pertemuan formula Arria, pada Rabu (5/4), karena kekhawatiran atas penyebaran disinformasi.

"Kami akan menggunakan setiap kesempatan untuk menekan mereka menggunakan kedudukan mereka untuk menyebarkan disinformasi, dan menggunakan kursi mereka untuk mendorong dukungan atas upaya mereka," kata Duta Besar AS untuk PBB Linda Thomas-Greenfield kepada wartawan.

''Karena alasan itulah hari ini kami menentang pengarahan Arria-formula (oleh) seorang perempuan yang dituduh melakukan kejahatan perang, yang telah terlibat dalam mendeportasi dan memindahkan anak-anak dari rumah mereka ke Rusia," ujar dia, menambahkan.
Baca juga: Rusia: Deportasi anak-anak Ukraina untuk lindungi mereka dari perang

Karena itu, Greenfield menjelaskan alasan AS dan Inggris untuk memblokir situs UN WebTV agar tidak digunakan untuk memberi Lvova-Belova "panggung" internasional guna menyebarkan disinformasi dan membenarkan tindakan mengerikan yang terjadi di Ukraina.

Pada Maret lalu, ICC telah mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Presiden Rusia Vladimir Putin dan Maria Lvova-Belova, yang dituduh menculik anak-anak dari Ukraina.

Lvova-Belova telah menolak klaim penculikan tersebut dan mengatakan bahwa anak-anak Ukraina itu diambil demi keselamatan mereka.

Dia mengatakan bahwa Rusia telah menerima sekitar 5 juta warga Ukraina, termasuk 700.000 anak, sejak perang dimulai pada 24 Februari 2022. Sekitar 1.300 anak dikatakan telah dikembalikan ke Ukraina.

Rusia saat ini memegang jabatan presiden Dewan Keamanan PBB, yang menuai kemarahan dan kritik dari Ukraina dan sekutunya.


Sumber: Anadolu

Baca juga: Biden sebut Putin telah lakukan kejahatan perang

Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: M Razi Rahman
COPYRIGHT © ANTARA 2023