Surabaya (ANTARA) - Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mendampingi Presiden RI Joko Widodo menanam padi varietas Inbrida Padi Sawah Irigasi (Inpari) 32 secara serentak di Desa Senori, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban, Kamis.

"Varietas padi yang ditanam kali ini memiliki provitas rata-rata mencapai 7,2 ton per hektare yang memiliki sejumlah keunggulan, di antaranya jumlah produksinya lebih tinggi dibanding varietas lain," ucap Gubernur Khofifah dalam keterangan tertulisnya di Surabaya.

Tidak hanya itu, varietas tersebut juga tahan terhadap penyakit hawar daun bakteri (HDB) atau penyakit kresek pada padi.

Menurut gubernur wanita pertama di Jatim tersebut, Desa Senori diproyeksikan akan ditanam padi di lahan seluas 314 hektare yang sasarannya pada April di Tuban seluas 8.104 hektare, sedangkan Mei diperkirakan seluas 5.833 hektare.

"Kami di Jatim berkomitmen untuk terus melakukan percepatan masa tanam padi. Hal ini penting dilakukan mengingat saat ini merupakan masa setelah panen raya," kata Khofifah.

Baca juga: Petani Manokwari panen padi hasil tanam bersama Mentan Syahrul

Selain itu, ketersediaan air yang masih melimpah pada akhir musim penghujan dan awal musim kemarau dapat memaksimalkan produksi panen.

"Musim hujan membuat ketersediaan air cukup tinggi sehingga menjadi waktu yang tepat untuk proses penanaman tanaman padi. Mohon ada percepatan masa tanam mumpung masih melimpah air, mumpung masih musim hujan, pasti akan berdampak pada produksi total dari padi kita," ujarnya.

Khofifah menjelaskan percepatan masa tanam tersebut penting dilakukan terutama setelah masa panen di Jatim yang dimulai pada Februari dan puncaknya di Maret hingga April 2023.

"Percepatan tanam ini tentunya memanfaatkan kondisi curah hujan yang masih ada dengan menggerakkan alat mesin olah tanah dan tanam. Hal ini menjadi penting apalagi di saat-saat kita masih mendapat air hujan, karena ketika masuk musim kemarau tentunya akan ada penurunan debit air untuk irigasi," tuturnya.

Sebagai informasi, realisasi tanam MT Oktober 2022 – Maret 2023 di Jatim mencapai 1.254.897 hektare dan sasaran untuk musim tanam April – September 2023 seluas 817.353 hektare.

Berdasarkan data BPS, produksi gabah dan beras Jatim tahun 2022 mendapat capaian tertinggi di Indonesia diiringi dengan NTP dengan indeks di atas 100 yang mengindikasikan peningkatan kesejahteraan petani atau produsen pangan sehingga mempunyai peran vital dalam menjaga ketersediaan pangan nasional.

"Produktivitas beras Jatim sangat diandalkan bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan warga Jatim saja, tapi juga beras Jatim diandalkan untuk memenuhi atau menyuplai kebutuhan 16 provinsi lain di Indonesia Bagian Timur," ucap Khofifah.

Sementara itu, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa masa tanam padi sudah mulai dilakukan seperti di daerah lain dan tidak diberi jeda setelah masa panen karena karena masih ada air yang banyak.

"Saya senang di sini adalah pakai pupuk organik yang dilakukan oleh Serikat Petani Indonesia. Ini sudah tiga tahun kurang lebih 1.000 hektare semuanya organik. Biaya untuk pupuknya yang biasanya per hektar bisa sampai lima sampai enam juta rupiah per hektar, kita di sini hanya antara Rp100 ribu sampai 500 ribu per hektare," katanya.

Menurut Jokowi, bila hal tersebut bisa dikembangkan di daerah lain, akan banyak mengurangi biaya yang harus dikeluarkan petani serta tidak menggantungkan pada pupuk kimia.

"Sehingga jangan sampai ada keluhan pak pupuknya sulit. Ya memang sulit semua negara urusan pupuk sulit, tapi ada pilihan-pilihan dan ini sudah dimulai oleh Serikat Petani Indonesia. Untuk hasilnya jika di awal memang agak turun sedikit tapi setelah itu meningkat," ujarnya.

Dengan begitu, lanjutnya, dapat memperbaiki ekosistem lingkungan yang ada di wilayah Desa Senori karena sudah mulai terlihat banyak cacing-cacing, belut ataupun katak.

"Jadi ekologinya terperbaiki kembali," ucapnya.

Dalam kegiatan tersebut, Presiden Jokowi didampingi oleh Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo, Kapolda Jatim Irjen Pol. Toni Hermanto, Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Farid Makruf, dan Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky.

Baca juga: Presiden Jokowi tanam padi dan kunjungi pasar di Tuban Jawa Timur
Baca juga: Pemerintah Kabupaten Magetan lakukan uji coba IP Padi 400
Baca juga: Mentan SYL canangkan percepatan tanam usai puncak panen raya


 

Pewarta: Abdul Hakim/Naufal Ammar Imaduddin
Editor: Triono Subagyo
COPYRIGHT © ANTARA 2023