Belitung (ANTARA) - Penjabat Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Suganda Pandapotan Pasaribu menyoroti pendangkalan Pelabuhan Tanjungpandan Belitung, karena berpotensi menghambat lalu lintas kapal barang dan penumpang di daerah itu.

"Kami bersama Pelindo segera membahas penyelesaian pendangkalan pelabuhan ini," kata Suganda Pandapotan usai meninjau Pelabuhan Tanjungpandan, Jumat.

Dalam kunjungan kerja pertama di Kabupaten Belitung, Pj Gubernur Kepulauan Babel meninjau kesiapan Pelabuhan Tanjungpandan dalam menghadapi arus mudik dan bongkar muat menjelang Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriyah.

"Apabila air laut surut, maka alur pelabuhan ini sulit dilewati kapal karena mengalami pendangkalan dan kapal harus menunggu air laut pasang untuk sandar untuk membongkar berbagai kebutuhan masyarakat," ujarnya.

Menurut dia pendangkalan pelabuhan ini tentunya akan menghambat pendistribusian kebutuhan pokok masyarakat yang pada akhirnya barang menjadi mahal dan sebagainya bahkan menyebabkan inflasi.

"Jadi ini bisa menjadi intervensi untuk menjaga inflasi," katanya.

Branch Manager PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) Regional 2 Cabang Tanjung Pandan Alamsyah mengatakan pelabuhan sebagai kunci dalam rantai logistik di Pulau Belitung.

"Untuk mengatasi pendangkalan pelabuhan ini, kami telah membuat skema dan skenario, agar distribusi yang diangkut melalui kapal tidak terkendala," katanya.

Ia menjelaskan Pelabuhan Tanjung Pandan dengan luas daratan seluas 4,91 hektare dan luas perairan 18.650 hektare, dilengkapi dengan delapan  dermaga beserta sarana dan fasilitasnya.

"Mudah-mudahan dengan kunjungan Pj Gubernur Babel ini dapat memberikan solusi untuk mengatasi pendangkalan pelabuhan ini," katanya. 

Pewarta: Aprionis
Editor: Guido Merung
COPYRIGHT © ANTARA 2023