Jakarta (ANTARA News) - Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Udara tetap menyiagakan dua pesawat C-130 Hercules untuk mengevakuasi Warga Negara Indonesia (WNI) yang masih berada di Timor Timur, meski pihak kedutaan telah menutup pendaftaran WNI mulai Selasa (30/5). "Kita akan tetap menyiagakan dua Hercules di Kupang, NTT, untuk mengevakuasi WNI yang masih berada di Dili, asalkan mereka telah terdaftar di KBRI," ujar Wakil Kepala Staf Angkatan Udara (Wa Kasau) Marsekal Madya Wresniwiro ketika dihubungi ANTARA News di Jakarta, Selasa. Ia mengatakan, TNI sejak Sabtu (27/5) telah mengevakuasi 1.285 orang WNI ke Kupang, NTT dengan sembilan penerbangan. Wresniwiro menambahkan, hingga saat ini belum ada arahan dari Panglima TNI untuk menarik armadanya guna mengevakuasi WNI yang masih berada di Dili, Timor Timur. Dari Kupang dilaporkan, Senior Leason Officer KBRI Dili, Kombes Pol Minton Mariati Simanjuntak, mengatakan pendaftaran evakuasi sudah ditutup dan tak ada lagi WNI di KBRI. "Jika ada WNI yang ingin kembali ke Indonesia, kami arahkan untuk langsung ke Bandara Comoro," ujarnya menambahkan. Pesawat Hercules milik TNI-AU, Selasa pagi, mengevakuasi 98 warga negara Indonesia (WNI) sebagai kelompok terbang (Kloter) terakhir dari Bandara Comoro Dili, Timor Timur menuju Kupang NTT sebagai tindakan penyelamatan terhadap WNI dari pertikaian antarkelompok di wilayah bekas provinsi ke-27 Indonesia itu. Evakuasi kloter terakhir ini diantar langsung oleh Dubes RI untuk Timor Timur, Ahmad Bey Sofyan. "Kami belum putuskan untuk tinggalkan KBRI karena masih mencermati situasi yang terjadi di negara ini," kata Sofyan.(*)

Editor: Heru Purwanto
COPYRIGHT © ANTARA 2006