Yogyakarta (ANTARA News) - Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) membantah akan terjadi gempa susulan dengan kekuatan cukup besar pada hari Kamis, 1 Juni 2006. Staf BMG Pusat, Siswoyo di Posko BMG di Media Center Penangulanggan Bencana Gempa Provinsi DIY, Kepatihan, Yogyakarta, Selasa, menegaskan tidak benar isu yang beredar di masyarakat tersebut. Ia mengatakan, BMG telah memasang alat jaringan pemantau gempa di Kabupaten Bantul, yaitu di rumah dinas Bupati Bantul, Gamping, Posko Bencana Gempa di Kepatihan, dan di Kabupaten Klaten. Ternyata dari data yang dipantau peralatan tersebut menunjukkan bahwa gempa susulan yang tercatat mengalami penurunan frekuensi yang dapat dilihat dari grafik. "Selain itu, jumlah gempa susulan juga semakin menurun dan energinya makin kecil," tegasnya. Menurut dia, dari data pantauan gempa tersebut, maka tidak akan ada lagi gempa susulan dengan kekuatan besar atau sama dengan gempa bumi yang terjadi pertama kali tanggal 27 Mei lalu. "Berdasarkan monitoring peralatan yang sudah dipasang di empat lokasi tersebut, tidak menunjukkan tanda-tanda kearah itu," katanya. Ia meminta kepada seluruh warga di di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) maupun Kabupaten Klaten (Jawa Tengah) dan sekitarnya untuk tidak memercayai isu ataupun informasi yang menyesatkan dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Apalagi berdasarkan pantauan peralatan BMG yang dipasang tadi menunjukkan frekuensi gempa susulan yang terjadi semakin menurun. "Jadi, warga diimbau tetap tenang dan tidak mudah terpancing isu-isu dari orang-orang tidak bertanggung jawab," katanya.(*)

Editor: Heru Purwanto
COPYRIGHT © ANTARA 2006