Sukoharjo, Jawa Tengah (ANTARA News) - Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Markas Besar Kepolisian Indonesia menahan muadzin Mesjid Bailtul Aman terduga teroris di perempatan Dukuh Ciptonegaran, Desa Sanggrahan, Kecamatan Grogol Sukoharjo, Jawa Tengah.

Muadzin mesjid itu bernama Ikhsan (27) yang juga penjual roti kebab. Masih ada Toni (25), lelaki lain yang juga ditahan polisi saat berjualan di perempatan Sukuh Ciptonegaran, pada pukul 23.50 WIB Senin kemarin.

Mesjid Baitul Aman terletak di Dukuh Waringinrejo RT 5 RW 21 Cemani, Grogol, Sukoharjo. Kata Muhammad Tavif (51), takmir Mesjid Bailtul Aman, "Keduanya, setelah ditahan polisi kemudian dibawa ke rumah Martono (50), Ketua RT 004/15 Waringinrejo, Cemani, Grogol, Sukoharjo untuk menjadi saksi." 

Ia menjelaskan, Ikhsan berasal dari Bantul, sudah beristri dan mempunyai satu anak. Dia menempati di Mesjid Baitul Amin sekitar dua tahun ini dan bertugas sebagai muadzin serta bersih-bersih mesjid.

"Ikhsan ini, sekitar 2009 sempat bekerja sebagai karyawan koperasi di Pondok Pesantren Ngruki, Sukoharjo. Dia hanya sekitar enam bulan bekerja kemudian keluar usaha jualan roti kebab," katanya.

Menurut dia, Toni merupakan teman satu daerah Ikhsan yang membantu berjualan roti kebab di perempatan Dukuh Ciptonegaran setiap malam. Dia juga numpang tidur di tempat Ikhsan atau di kamar belakang masjid tersebut.

"Saya tidak tahu saat penangkapan Ikhsan. Namun, saya menerima telepon di rumah saat keduanya diambil di rumah pak RT Martono," katanya.

Menurut Martono, Ikhsan tersebut diamankan oleh polisi diduga terlibat kasus teror bom tabung gas di Polsek Pasar Kliwon Solo, pada tanggal 20 Nopember 2012.

Muhammad Tavif menambahkan, Ikhsan sehari-harinya baik, tetapi dirinya tidak tahu kegiatan dia di luar mesjid.

"Saya melarang dia melakukan kegiatan yang aneh-aneh di mesjid ini. Dia kegiatannya hanya adzan dan bersih-bersih mesjid ini. Saya tidak tahu kegiatan dia apa yang dilakukan diluar," katanya. (*)

Editor: Ade P Marboen
COPYRIGHT © ANTARA 2012