Palembang (ANTARA News) - Pernak-pernik persiapan perayaan Natal dan Tahun Baru 2013 yang sebagian besar diimpor dari Korea dan China, mulai banyak dipasarkan pedagang di Kota Palembang. Harganya murah, bentuk menarik, dan mudah didapat.

Diana, karyawan salah satu toko penjual pernak-pernik di Palembang, Selasa, menyatakan, "Pembeli lebih cenderung berganti pernik bila bosan, karena hanya dipajang jadi tidak perlu awet."

Pernak-pernik yang disajikan di pasar saat ini pun beraneka ragam seperti bola- bola, lonceng, top atau puncak pohon, topi natal, kaus kaki santa, slinger atau lilitan, dan pohon natal.

Sementara harga jual, kata dia, pernak-pernik produk China dan Korea cukup menggiurkan yakni paling rendah Rp5.000 hingga Rp15 ribu.

"Untuk pohon natal saja harganya Rp25.000 hingga Rp450.000. Variasi harga pun tergantung dari jenis dan tinggi pohon," katanya.

Untuk pohon natal setinggi 50 cm seharga Rp25.000, tinggi satu meter Rp45.000, sedangkan pohon sekitar 1,8 meter dibandrol Rp 450.000. Namun, khusus pembelian pohon tidak sebanyak peminat pernik.

"Itu karena pembeli cenderung menyimpan pohon natal yang dimiliki sebelumnya, tapi ingin mengganti perniknya," tutur dia.

Pantauan Antara, menjelang Natal dan pergantian tahun dari 2012 ke 2013 selain pernak-pernik natal, juga banyak bermunculan pedagang trompet.

Sekarang ini warga dengan mudahnya untuk mendapatkan aneka trompet untuk mainan anak-anak, karena para pedagang musiman itu tersebar di penjuru Kota Palembang dengan harga jual bervariasi mulai Rp7.500 hingga Rp20 ribu per unit.

(FN/M033/I016) 

Editor: Ade P Marboen
COPYRIGHT © ANTARA 2012