Beijing, China (ANTARA) - Taman Lahan Basah Niukouyu di Beijing barat daya, yang mencakup area seluas 140 hektare, menjadi saksi keberhasilan kolaborasi antara perusahaan-perusahaan China dan Prancis.Taman Lahan Basah Niukouyu di Beijing barat daya, yang mencakup area seluas 140 hektare, menjadi saksi keberhasilan kolaborasi antara perusahaan-perusahaan China dan Prancis.

Situs taman tersebut pernah menjadi rumah bagi reservoir air limbah industri Sinopec Yanshan Petrochemical Company (SYPC). Pada 2006, SYPC dan Veolia Environnement dari Prancis memulai kerja sama dalam pengolahan air limbah, pembuangan, dan pemulihan ekologi. Pada 2017, situs tersebut menjadi taman lahan basah dan dibuka untuk umum secara gratis, dengan air limbah yang telah diolah ini sebagai sumber air utamanya.

Saat ini, Taman Lahan Basah Niukouyu menjadi habitat bagi lebih dari 140 spesies burung, termasuk spesies yang langka, dan tujuan populer bagi turis dan fotografer.

Christophe Maquet, wakil presiden eksekutif senior Veolia untuk Zona Asia-Pasifik, mengatakan bahwa Veolia adalah "salah satu perusahaan yang menyediakan solusi bagi pelanggan dalam hal pengurangan (emisi) CO2," dan tujuan "karbon ganda" China adalah "penggerak yang sangat penting" bagi perusahaan itu.

"Apa yang kami harapkan dari pasar China di masa depan adalah tentang dekarbonisasi, pengurangan polusi, serta ekonomi sirkular," ungkap Estelle Brachlianoff, CEO Veolia, pekan lalu di Beijing.

Pada pekan yang sama, di kota metropolis Shenzhen di sebelah selatan Provinsi Guangdong, raksasa farmasi Prancis Sanofi menandatangani surat pernyataan kehendak (letter of intent/LoI) kerja sama dengan pemerintah Distrik Pingshan di Shenzhen.

Kedua pihak sepakat mempercepat akses pasar ke vaksin inovatif dan mempromosikan pengembangan inovatif industri biofarmasi di Kawasan Teluk Besar (Greater Bay Area) Guangdong-Hong Kong-Makau.

Thomas Triomphe, wakil presiden eksekutif sekaligus kepala vaksin di Sanofi, mengatakan perusahaannya saat ini berkomitmen untuk mempromosikan kehadiran beberapa saluran produk inovatif di China.

Sebuah klaster bioindustri terbentuk di Distrik Pingshan dalam beberapa tahun terakhir. Data menunjukkan bahwa pada 2022, jumlah perusahaan biofarmasi di Pingshan telah melampaui angka 1.000.

"Pertumbuhan stabil Sanofi di China, terutama di bidang vaksin, sangat bergantung pada lingkungan bisnis internasional terbuka yang diciptakan oleh pemerintah kota Shenzhen dan Distrik Pingshan," kata Triomphe.

Dia menambahkan perusahaan itu akan memperkenalkan lebih banyak produk inovatif dan solusi pencegahan untuk membantu mendukung sistem kesehatan masyarakat China serta berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi Shenzhen dan Kawasan Teluk Besar, demikian Xinhua dikutip Senin.


 

Pewarta: Xinhua
Editor: Ida Nurcahyani
COPYRIGHT © ANTARA 2023