Jakarta (ANTARA News) - PT Bank Mandiri Tbk mencetak laba setelah pajak sebesar Rp510 miliar sepanjang triwulan I 2006. Direktur Bank Mandiri, Omar S. Anwar di Jakarta, Selasa, menyebutkan perolehan laba tersebut menunjukkan adanya peningkatan pesat dibanding dengan perolehan laba sepanjang tahun 2005 yang hanya Rp603 miliar. "Perolehan laba ini karena peningkatan pendapatan bunga yang mencapai Rp6,5 triliun atau meningkat 36,2 persen dibanding pendapatan bunga pada triwulan I 2005 sebesar Rp4,8 triliun," kata Omar. Pendapatan bunga lainnya (fee based income) juga mengalami peningkatan 38,8 persen dari Rp654 miliar pada triwulan I 2005 menjadi Rp908 miliar di triwulan I 2006. Peningkatan itu antara lain karena peningkatan pendapatan dari transaksi obligasi dan surat berharga. Dari sisi beban operasional, terjadi peningkatan beban bunga dari Rp2,4 triliun pada triwulan I 2005 menjadi Rp4,3 triliun pada triwulan I 2006. Hal itu sejalan dengan peningkatan suku bunga dan dana pihak ketiga. Peningkatan beban operasional juga dipicu oleh peningkatan biaya pencadangan aktiva dari Rp763 miliar menjadi Rp872 miliar. Dengan laba bersih Rp510 miliar, return on equity (ROE) dan return on assets (ROA) meningkat ke level 8,7 persen dan 1,2 persen dibanding sepanjang tahun 2005 yang hanya sebesar 2,5 persen dan 0,5 persen. Sementara Net interest margin (NIM) mencapai 3,9 persen atau hampir sama dengan selama tahun 2005 yang mencapai 4,0 persen. Nilai buku per lembar saham mencapai Rp1.178 dan earning per share mencapai Rp25. Dengan harga saham berdasar penutupan tanggal 29 Maret 2006 sebesar Rp1.690, maka price to book value (PBV) saham Bank Mandiri mencapai 1,4 kali. Sementara itu total aktiva Bank Mandiri per 31 Maret 2006 mencapai Rp254,9 triliun atau meningkat 2,2 persen dibanding 31 Maret 2005 yang sebesar Rp249,4 triliun, dengan total kredit sebesar Rp105,1 triliun dan total dana masyarakat sebesar Rp198,1 triliun. "Loan to deposit ratio (LDR) mencapai 53,0 persen atau meningkat dibanding posisi desember 2005 sebesar 51,8 persen," kata Omar. Ia mengakui, pada akhir triwulan I 2006 terjadi penurunan dana pihak ketiga (dana masyarakat) sebesar Rp8,2 triliun karena kebijakan bank untuk menurunkan ekses likuiditas yang berlebih. "Dari sisi permodalan, rasio kecukupan modal Bank Mandiri mencapai 25,2 persen, jauh di atas ketentuan minimum Bank Indonesia delapan persen," kata Omar.(*)

Editor: Heru Purwanto
COPYRIGHT © ANTARA 2006