"Karena dalam setiap rapat koordinasi bersama Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) yang dilakukan selama ini Pemkot Jayapura dianggap mampu dan berhasil dalam melakukan pengendalian laju inflasi di daerah," katanya, di Jayapura, Senin.
Menurut Robert, hal itu terbukti dengan persentase inflasi Kota Jayapura yang berada di bawah nasional pada 2022 yaitu di angka 5,2 persen, sementara inflasi nasional 5,7 persen.
"Dan pada 2023 target pemerintah pusat untuk inflasi di bawah 3,5 persen, sehingga itu menjadi pekerjaan yang berat bukan saja di tingkat pemerintah provinsi dan kabupaten/kota di seluruh Indonesia untuk bisa mencapai target tersebut," ujarnya.
Dia menjelaskan strategi pengendalian inflasi yang telah diterapkan oleh Kementerian Dalam Negeri sudah terbukti efektif dan khusus untuk Dinas Perindagop Kota Jayapura akan terus melakukan pemantauan harga bahan pokok di pasar tradisional.
"Kemudian melakukan pengawasan barang dan itu harus kami laporkan setiap hari ke Kemendagri melalui inspektorat, tetapi juga ke BPS Kota Jayapura sehingga dengan data itu mereka melakukan perhitungan inflasi harian dan bulanan," katanya lagi.
Dia menambahkan setelah dilakukan pemantauan harga barang di pasar, pihaknya akan mengumumkan lewat media massa agar perkembangan harga bahan pokok juga bisa diketahui masyarakat.
"Dengan begitu juga jika ada harga bahan pokok yang mengalami kenaikan, maka kami bisa segera mencari tahu masalahnya dan mencari solusi sehingga bisa dikendalikan," ujarnya lagi.
Pihaknya juga akan terus memotivasi warga Kota Jayapura untuk aktif dalam berwirausaha dalam membangkitkan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dan industri rumah tangga.
"Kami juga akan sangat mendukung karena itu sesuai dengan apa yang diminta oleh Kemendagri," katanya lagi.
Baca juga: Kota Jayapura alami inflasi tertinggi
Baca juga: Inflasi di Kota Jayapura sebesar 5,26 persen
Pewarta: Ardiles Leloltery
Editor: Budisantoso Budiman
COPYRIGHT © ANTARA 2023
