Jakarta (ANTARA News) - Roki alias Atok Prabowo, terpidana teroris anak didik teroris Malaysia, Noordin M Top, sangat paham membuat dan merakit bom. Roki telah ditangkap polisi dan ditahan namun bisa kabur dari sel tahanannya di lantai empat RumahTahanan Kepolisian daerah Metro Jaya, Jakarta.
 
Kepala Kepolisian Indonesia, Jenderal Polisi Timur Pradopo, di Markas Korps Brigade Mobil Kepolisian Indonesia, Kelapa Dua, Depok, Rabu, mengatakan, "Dia adalah generasi Noordin M Top yang tahu betul membuat bom yang membahayakan.".

Pucuk pimpinan Kepolisian Indonesia itu mengaku, kelalaian anak buahnya berjaga yang menjadi penyebab Rok bisa kabur. "Itu kelalaian, tapi kita tebus dengan waktu tidak sampai satu bulan sudah menangkap dia. Terima kasih kepada masyarakat yang sudah memberikan informasi," kata Pradopo.

Roki kabur bertepatan dengan penghujung tahun, libur dan perayaan Natal 2012 dan Tahun Baru 2013, yang biasanya menjadi saat-saat rawan dari sisi ancaman keamanan masyarakat.

Roki ditangkap di Terminal Madiun Kota, Madiun, Jawa Timur, pada pukul 19.30 WIB Senin (10/12). Saat itu dia dalam perjalanan Surabaya ke Solo naik bis Mira dengan nomor registrasi S-7288-SU.

Cara Roki kabur pada Selasa lalu (6/11) juga terbilang "orisinal", menyamar sebagai perempuan bercadar; saat sekelompok perempuan bercadar mendapat giliran bezoek para tahanan di rumah tahanan itu.  

Roki terpidana yang sudah divonis enam tahun penjara oleh pengadilan. Roki adalah anggota jaringan teroris Klaten yang ditangkap pada akhir 2010 dan divonis 2011 lalu dan titipan Jaksa Penuntut Umum (JPU) tersangka teror.

(S035/C004)

Editor: Ade P Marboen
COPYRIGHT © ANTARA 2012