Singapura (ANTARA) - Saham Asia naik pada perdagangan Selasa, didorong oleh optimisme investor bahwa bank-bank sentral di kawasan itu akan terus menghentikan atau mengakhiri siklus kenaikan suku bunga, apapun tindakan yang diambil Federal Reserve AS.

Indeks MSCI dari saham Asia-Pasifik di luar Jepang naik 0,44 persen ketika perdagangan dilanjutkan setelah libur panjang akhir pekan di banyak pasar utama Asia.

Pada Selasa pagi, bank sentral Korea Selatan mempertahankan suku bunga stabil untuk pertemuan kedua berturut-turut, seperti yang diharapkan.

Sementara itu, pembacaan indeks harga konsumen China yang mengecewakan pada Selasa - kenaikan 0,7 persen tahun ke tahun, atau level terendah dalam 18 bulan - menopang kasus bagi pembuat kebijakan untuk mengambil lebih banyak langkah guna mendorong pemulihan ekonomi dari hantaman pandemi.

Gary Ng, ekonom senior di Natixis Corporate and Investment Bank, mengatakan ekonomi Asia lebih berhati-hati dalam menaikkan suku bunga karena tekad mereka untuk mempertahankan pertumbuhan melebihi kekhawatiran atas penjinakan inflasi, yang menjadi perhatian lebih besar di AS dan Eropa.

Baca juga: Saham Asia lesu, dolar menguat di tengah peluang kenaikan suku bunga

Baca juga: Saham Asia menguat, data pekerjaan AS buka peluang suku bunga Fed naik


Data ketenagakerjaan AS yang kuat yang diterbitkan pada Jumat (7/4/2023) memicu ekspektasi bahwa Fed dapat menaikkan suku bunga pada Mei, tetapi kenaikan 25 basis poin yang sekarang diperkirakan oleh pasar lebih kecil dari ekspektasi, menurut Ng.

"Saya pikir investor lebih optimis dalam melihat akhir siklus suku bunga," tambahnya, "tetapi apakah kita sudah berada di puncak - itu benar-benar pendorong utama osilasi yang kita lihat sekarang."

Indeks Nikkei 225 Jepang berakhir menguat 1,05 persen untuk melanjutkan kenaikannya karena pasar menyambut baik pernyataan publik pertama gubernur bank sentral Jepang tentang mempertahankan kebijakan moneter ultra-longgar bank sentral.

Yen Jepang melemah 0,19 persen versus dolar menjadi 133,34.

Indeks S&P/ASX 200 Australia ditutup naik 1,26 persen dengan saham penambang Newcrest melonjak sebanyak 7,1 persen karena tawaran pengambilalihan yang lebih baik dari Newmont, menjadikannya pencetak keuntungan teratas pada indeks acuan.

Di Hong Kong, indeks Hang Seng berakhir 0,75 persen lebih tinggi, meskipun sentimen terpukul setelah data menunjukkan kelemahan permintaan China berlanjut, tetapi pengembang properti naik.

Namun, indeks saham-saham unggulan China CSI 300 ditutup 0,11 persen lebih rendah dan Indeks Komposit Shanghai berakhir turun tipis 0,05 persen.

Di tempat lain, imbal hasil obligasi pemerintah AS 10 tahun turun satu basis poin menjadi 3,4055 persen.

Indeks dolar turun tipis 0,146 persen menjadi 102,32. Harga emas naik 0,32 persen menjadi diperdagangkan di 1.996,25 dolar AS pada Selasa karena dolar melemah.

Di pasar minyak, minyak mentah berjangka AS terangkat 0,6 persen menjadi diperdagangkan di 80,19 dolar AS per barel, sementara minyak mentah berjangka Brent menguat 0,6 persen menjadi diperdagangkan pada 84,65 dolar AS per barel.

Baca juga: Saham Asia merosot terseret kekhawatiran resesi

Baca juga: Saham Asia dibuka turun, "yield" obligasi tertekan kekhawatiran resesi

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Agus Salim
COPYRIGHT © ANTARA 2023