Moskow (ANTARA) - Rusia berencana memperkenalkan surat panggilan elektronik wajib militer (wamil) untuk pertama kalinya dalam sejarah sebagai upaya untuk mempersulit mereka yang mencoba menghindari wamil sembari menyempurnakan sistem guna meningkatkan kekuatan militer di Ukraina.

Duma atau DPR Rusia, mempertimbangkan langkah tersebut--yang memerlukan perubahan dalam undang-undang--dalam sebuah sesi persidangan pada Selasa.

Namun, pejabat pemerintah menyatakan saat ini tidak ada rencana untuk memaksa orang-orang untuk ikut bertempur di Ukraina.

Rusia menyebut hanya berhasil memobilisasi lebih dari 300.000 orang tahun lalu untuk membantu upayanya dalam "operasi militer khusus", tetapi saat ini upaya difokuskan kepada merekrut serdadu sukarelawan profesional melalui kampanye iklan.

"Kami perlu menyempurnakan dan memodernisasikan sistem panggilan militer," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov dalam pengarahan pers reguler pada Selasa.

Dalam pengarahan itu, ia juga mengingatkan mengenai "permasalahan" yang dihadapi tahun lalu terkait dengan kampanye dalam memobilisasi wamil.

Keputusan awal untuk memperkenalkan mobilisasi wamil untuk pertama kalinya sejak Perang Dunia Kedua menyebabkan puluhan ribu pria yang termasuk rentang usia wamil untuk pergi keluar negeri.

Beberapa unjuk rasa terjadi di berbagai kota di Rusia, tetapi aksi tersebut dengan cepat dapat diredam.

Peskov menepis anggapan bahwa rencana digitalisasi ini akan menimbulkan lebih banyak gelombang kepanikan dan emigrasi di antara pria muda Rusia yang ingin menghindar untuk bertempur di Ukraina.

"(Rencana ini) tidak terhubung dengan mobilisasi," katanya, mengulang jaminan sebelumnya bahwa tidak ada rencana untuk melakukan gelombang mobilisasi kedua.

Berdasarkan sistem saat ini, para pria yang disasar perekrut militer akan dikirimkan surat pemanggilan ke alamat tempat tinggal mereka yang terdaftar.

Perekrut beberapa kali kesukaran untuk mengonfirmasi apakah surat panggilan itu telah diterima atau apakah alamat yang dituju sudah tepat atau tidak.

Menurut proposal baru ini, surat pemanggilan akan dikirim secara elektronik kepada akun pribadi calon wamil potensial yang terdaftar di portal utama pemerintah.

Surat pemanggilan itu akan dianggap telah disampaikan saat surat tersebut dikirim secara elektronik.

Saat surat panggilan elektronik itu diterima, di bawah aturan baru itu, warga negara yang gagal untuk hadir dalam kantor pendaftaran militer akan otomatis dilarang bepergian ke luar negeri.

"Surat panggilan itu dianggap telah disampaikan saat dikirim ke akun personal dari orang yang dikenakan wamil," kata ketua komite pertahanan parlemen Rusia, Andrei Kartapolov, dalam wawancara televisi.

Kremlin tahun lalu bertekad untuk memperbaiki "kesalahan" dalam kampanye mobilisasi terdahulu yang membuat para pria yang tidak memenuhi syarat untuk wamil karena usia atau kondisi kesehatan, dipanggil untuk bertempur di Ukraina.

Sumber : Reuters
Baca juga: Wagner Rusia berencana rekrut 30 ribu tentara baru
Baca juga: Sumber: Wamil pro Rusia di Donbas tak dilatih dan kekurangan logistik
Baca juga: Ribuan tentara wajib militer Rusia dipulangkan dari Ukraina

Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Atman Ahdiat
COPYRIGHT © ANTARA 2023