Jakarta (ANTARA News) - Direktur Jenderal Pajak Kementerian Keuangan Fuad Rahmany mengatakan penerimaan pajak pada akhir tahun akan mengalami penurunan karena krisis global telah mempengaruhi produksi serta permintaan sektor pertambangan dan manufaktur.

"Ini yang membuat repot, semestinya pada Desember ini mereka membayar pajak, tapi ini malah turun," ujarnya di Jakarta, Kamis.

Menurut Fuad, kondisi tersebut sangat memukul sektor industri nasional, namun Direktorat Jenderal Pajak akan berupaya untuk mengejar target penerimaan Pajak Penghasilan (PPh) dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang masih rendah.

"Ada berbagai gebrakan yang kita lakukan, PPN kita lumayan tumbuhnya, tapi tidak bisa menutupi turunnya sektor pertambangan, karena PPN di sektor ini juga tidak besar. Kita banyak hilang itu justru di industri pengolahan," ujarnya.

Per 30 November 2012, penerimaan PPh baru mencapai Rp413,5 triliun atau 80,5 persen dari target APBN-Perubahan sebesar Rp513,7 triliun dan PPN mencapai Rp290,6 triliun atau 86,5 persen dari target Rp336,1 triliun.

Untuk tahun 2013, Direktorat Jenderal Pajak masih akan mendorong penerimaan mulai awal tahun melalui program ekstensifikasi yang dirasakan masih kurang maksimal dalam implementasi dan memiliki banyak kelemahan.

"Saya akan dorong ke sana, ekstensifikasi supaya bisa dorong penerimaan pajak secara signifikan. Karena kapasitas pajak untuk melakukan skema ini masih kurang, ini program kita ke depan," ujar Fuad.

Fuad menyebutkan program ekstensifikasi yang telah berjalan seperti sensus pajak nasional akan terus dilakukan, untuk mencari Wajib Pajak baru dan melakukan upaya untuk memperluas basis pajak konvensional.

"Selama ini basis pajak kita sangat sempit, ini yang harus kita perluas, tapi itu tidak gampang karena menyangkut penambahan pegawai," ujarnya.

Menurut dia, melalui program sensus pajak nasional yang dilakukan selama 2012, ada penambahan sekitar dua juta Wajib Pajak baru yang diharapkan mulai menyumbang penerimaan pajak pada 2013.
(ANT)

Editor: Desy Saputra
COPYRIGHT © ANTARA 2012