Semarang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dengan pemerintah negara Singapura menjajaki potensi kerja sama terkait penggunaan energi hijau (green energy) yang ramah lingkungan.

Hal tersebut diketahui dalam pertemuan antara Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dan Duta Besar Singapura untuk Indonesia, Kwok Foong Seng di Rumah Dinas Gubernur Jateng, Semarang, Rabu.

Selain energi hijau, kedua belah pihak juga mendiskusikan beberapa hal terkait keberlanjutan kerja sama dalam bidang ekonomi di Jateng.

“Ini kunjungan pertama saya ke Jawa Tengah, di Semarang. Kami berdiskusi banyak hal tentang masa depan dari kedua negara, dan kerja sama yang sudah berjalan termasuk potensi kerja sama lebih lanjut di beberapa hal seperti energi terbarukan dan keberlanjutan ekonomi," kata Dubes Singapura untuk Indonesia Kwok Foong Seng usai bertemu Ganjar Pranowo.

Menurut dia, Singapura dan Jateng memiliki hubungan spesial diantaranya hubungan kerja sama bidang industri, di mana ada perusahaan asal Singapura yang memiliki pabrik di Kendal Industrial Park yang terus berkembang.

"Kami punya keterlibatan di sana (Kendal Industrial Park) dan kami kunjungi kemarin. Lokasinya tidak hanya berjalan dengan baik, tapi juga berkembang. Kami berterima kasih kepada Pak Gubernur atas dukungan dan perhatiannya ke proyek ini. Kami berharap akan berlanjut sebagai simbol kedekatan relasi baik dua negara bertetangga, antara Indonesia dan Singapura," ujarnya.

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengatakan pertemuannya dengan Kwok Foong Seng membahas banyak hal dan yang menjadi fokus diskusi tentang potensi kerja sama energi baru terbarukan.

Dalam pertemuan itu Ganjar juga mendapati fakta bahwa Kwok Foong Seng sangat peduli dengan isu perubahan iklim.

"Selamat datang sahabat baru, Pak Kwok. Beliau ini menarik karena tadi mengenalkan bahwa beliau sangat hobi dengan isu climate change. Kami diskusi terkait energi terbarukan dan potensi-potensi kerja sama antara Indonesia dengan Singapura, termasuk potensi suplai energi yang bersumber dari green energy yang bisa dikirim ke Singapura, ini menarik," katanya.

Ganjar menjelaskan bahwa kerja sama bidang ekonomi dan industri dengan Singapura sudah berjalan baik dan pemerintah Singapura kali ini menawarkan kerja sama untuk memberikan pelatihan kepada aparatur sipil negara (ASN) terkait pengelolaan pemerintahan, isu ekonomi sekuler hingga pengelolaan sampah.

"Menurut saya, ini bagian dari kebutuhan masa depan. Tentu saja termasuk dunia digital, teknologi informasi, dan sebagainya. Kami akan dorong untuk kebaikan kedua negara," ujarnya.

Orang nomor satu di Jateng itu juga memaparkan tanggapan dari Dubes Singapura tentang potensi besar yang dimiliki Indonesia, termasuk Jateng dalam hal carbon credit, pemakaian tenaga surya, dan lainnya.

"Beliau tadi memberikan banyak gambaran potensi-potensi yang ada di Indonesia termasuk yang ada di Jawa Tengah. Potensi kita menggunakan tenaga surya di floating area seperti waduk atau mungkin laut yang itu sangat bisa kita jadikan sebagai satu potensi industri energi yang nanti bisa kami dorong," kata Ganjar.

Pewarta: Wisnu Adhi Nugroho
Editor: Guido Merung
COPYRIGHT © ANTARA 2023