Bogor (ANTARA News) -  Partai Demokrat memutuskan menyiapkan pakta integritas yang mengatur komitmen kader untuk tidak terlibat dalam perbuatan tercela, kata wakil sekretaris jenderal DPP partai itu, Saan Mustofa

"Pakta integritas itu untuk menghindari pekerjaan tercela, seperti pidana kriminal atau moral," ujarnya di sela-sela Silaturahmi Nasional (Silatnas) dan Resepsi Hari Ulang Tahun (HUT) ke-11 Partai Demokrat di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Jumat.

Saan mengatakan, kader yang melanggar ketentuan akan menerima konsekuensi, dan pakta integritas akan memaksa kader yang bersalah untuk mundur secara otomatis dari jabatannya baik di internal partai maupun jabatan publik.

"Melalui pakta integritas itu, kader yang bersalah tidak hanya mundur di kepengurusan partai, tetapi juga otomatis mundur dari jabatan publik, baik di DPR maupun di eksekutif. Itu harus otomatis mundur, dan tidak perlu tunggu proses Badan Kehormatan dulu," ujarnya.

Saan mengatakan, selain pakta integritas tersebut, partainya juga membicarakan tantangan-tantangan yang harus dihadapi kader dalam konteks menghadapi pemilihan umum (pemilu) 2014, dan lebih dekat dengan daerah pemilihan (dapil)-nya.

"Ketua Umum mengutarakan beberapa poin, terkait soal tantangan ke depan, misalnya salah satu poinnya, bagaimana kader Demokrat, terutama yang di legislatif, di pusat maupun daerah, untuk terus berkomunikasi dengan rakyat secara langsung di dapil masing-masing," kata Saan.

Selain itu, menurut dia, juga dibicarakan pentingnya soliditas dan kebersamaan antarkader.

"Tidak mungkin partai kuat dan maksimal kalau soliditas tidak terbentuk," ujarnya.

Terkait kader untuk calon legislatif Partai Demokrat, ia menambahkan,  telah dibahas mekanisme rekruitmen kader agar mencegah timbulnya persoalan dalam integritasnya.
(T.R028)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2012