Menparekraf dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis, mengatakan Sabang memiliki potensi ekonomi kreatif yang kaya dan unik, terutama subsektor kriya dan kuliner.
"Sehingga, ekosistem ekonomi kreatif di Sabang perlu ditingkatkan dan dikembangkan kualitasnya agar peluang usaha dan lapangan kerja dapat semakin terbuka lebar," ujarnya.
Ia mengungkapkan ekonomi kreatif subsektor kriya yang sudah ditetapkan sebagai subsektor unggulan di Kota Sabang, namun antusiasme masyarakat justru bukan hanya di kriya, tapi juga kuliner.
Adapun salah satu produk ekonomi kreatif yang menarik perhatian Menparekraf dalam workshop ini adalah produk olahan cokelat. Menurutnya, produk ini patut dikembangkan sehingga bisa menjadi oleh-oleh khas Sabang.
"Ini bisa dikembangkan dengan kemasan yang lebih bagus, bisa kita tawarkan sebagai suvenir bukan hanya di Kota Sabang, tapi juga di Aceh," katanya.
Menurutnya, produk ekonomi kreatif di Sabang perlu dikembangkan dengan baik, sehingga bisa memiliki nilai tambah yang besar serta membuka peluang usaha dan lapangan kerja.
"Saya melihat lebih banyak peluang kalau kita kuatkan ekosistemnya untuk pelaku ekonomi kreatif skala kecil dan menengah," ujarnya.
Program pengembangan KaTa Kreatif bertujuan untuk menggali, memanfaatkan, menumbuhkembangkan ekonomi kreatif unggulan daerah, serta membangun kesadaran dan komitmen seluruh pemangku kepentingan sehingga tercipta ekosistem pengembangan kabupaten/kota kreatif yang kondusif.
Kegiatan ini diharapkan dapat mendorong kolaborasi yang lebih kuat antara pentaheliks ekonomi kreatif dengan cara mendorong subsektor unggulan menjadi penghela bagi subsektor ekraf lainnya atau sektor lapangan usaha lainnya.
Dengan demikian, sebut Menparekraf Sandiaga, dapat memperkuat peran pelaku ekosistem ekonomi kreatif daerah sehingga dapat menjadi tulang punggung perekonomian daerah.
Baca juga: Menparekraf ajak generasi muda Aceh ciptakan konten kreatif
Baca juga: Menparekraf: Tiga kunci sebabkan ekraf bertahan di Sabang-Aceh
Baca juga: Jokowi tetapkan KEK Kura Kura Bali untuk pariwisata-industri kreatif
Pewarta: Sinta Ambarwati
Editor: Kelik Dewanto
COPYRIGHT © ANTARA 2023
