Denpasar (ANTARA News) - Asosiasi Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Provinsi Bali berusaha mengimbangi maraknya agen perjalanan wisata yang menjaring pelanggan online dalam jaringan (daring) di Internet, kata Ketua Asita Bali, Ketut Ardana.

"Salah satu cara untuk menertibkan agen perjalanan tersebut dengan mengimbangi bisnis mereka," ujarnya di Denpasar, Sabtu.

Cara mengimbangi bisnis agen perjalanan online itu, menurut dia, dengan membuat hal yang serupa yang dikelola dan atas rekomendasi Asita melalui koperasi anggota.

Ia mengemukakan, saat ini disiapkan sistem teknologi informasi untuk mengimbangi agen perjalanan yang tidak berizin dan juga berkantor di Bali itu.

"Kami berharap dengan menyiapkan sistem yang serupa dapat menyaingi dan menghilangkan agen wisata tak berizin itu dan ingin mencari keuntungan sebanyak-banyaknya tanpa membayar pajak karena tak berkantor di sini," ujarnya.

Ia berharap, seharusnya usaha di dunia maya tersebut harus berbadan hukum dan berbasis di dalam negeri, hal itu bertujuan supaya uang berputar di sektor pariwisata itu dapat dirasakan oleh masyarakat bukan oleh para pemilik usaha dan modal dari luar negeri.

Ardana merasa optimistis dengan cara tersebut citra dan prospek pariwisata Pulau Dewata masih dapat dijaga sehingga tidak dirusak oleh para pelaku bisnis berperilaku tidak bertanggung jawab itu.

Oleh karena, ia menambahkan, selama ini ada beberapa agen perjalanan online yang merusak citra wisata Bali dengan melakukan penipuan atau memberikan layanan yang tidak memuaskan.
(T.KR-IGT/M038)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2012