New York (ANTARA News) - Bantuan dari Amerika Serikat untuk penanggulangan dampak bencana alam gempa bumi tektonik di Yogyakarta terus mengalir, baik dari pihak pemerintah maupun masyarakat. Selasa petang (30/5), sebuah pesawat jet kargo lepas landas dari Salt Lake City dengan membawa barang-barang bantuan senilai lebih dari 1,6 juta dolar menuju Indonesia, demikian diinformasikan The Church of Later-day Saints dan The Islamic Relief, Rabu. Kedua organisasi non pemerintah tersebut melakukan kerjasama dalam penggalangan dana dan pengiriman bantuan untuk korban gempa di Yogyakarta. Di antara bantuan materi yang dikirim adalah perlengkapan sanitasi, obat-obatan, kursi roda, dan perlengkapan medis lainnya. Jenis barang-barang yang dikirim tersebut sesuai dengan data-data yang diinformasikan oleh Pemerintah Indonesia mengenai kebutuhan para korban saat ini. Islamic Relief juga menyampaikan seruan penggalanan dana untuk Yogyakarta dengan target 2 juta dolar AS. Sejauh ini sudah 500.000 dolar dialokasikan ke Yogyakarta. Sementara itu dari pihak Pemerintah, seperti disampaikan wakil jurubicara Gedung Putih Dana Perino, Amerika Serikat telah meningkatkan dana bantuan untuk gempa Yogya menjadi 5 juta dolar melalui USAID. "Kami juga telah mengirim tim medis dari kesatuan Marinir yang ada di Jepang untuk membantu pihak Indonesia, serta menyiapakan tim dari USAID," katanya. Ia menambahkan bahwa kapal rumah sakit USS Essex kini dalam perjalanan menuju lokasi bencana untuk menyediakan bantuan seperti pengangkutan helikopter, dan penanganan medis bagi korban yang cedera berat. "Kami siap membantu teman kami rakyat Indonesia dengan jalan apa pun yang kami bisa," kata Perino. Sementara itu Kantor Berita Prancis, AFP, melaporkan dari Hanoi bahwa Vietnam menawarkan bantuan 1.000 ton beras untuk korban gempa Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jateng. Menurut juru bicara Pemerintah Vietnam, negara tersebut juga akan mengirimkan bantuan tenaga medis.(*)

Editor: Heru Purwanto
COPYRIGHT © ANTARA 2006