Jakarta (ANTARA News) - Departemen Perdagangan telah mempersiapkan produsen gula menggelontorkan gula ke pasar dalam dua pekan mendatang dengan harga Rp6.000 per kg untuk mengantisipasi melonjaknya harga gula di atas harga patokan eceran yang ditentukan. "Kami sudah sampaikan dan pesankan ini kepada produsen hari ini," kata Dirjen Perdagangan Dalam Negeri, Departemen Perdagangan, Ardiansyah Parman, usai rapat mengenai gula yang dihadiri dua produsen gula di Jakarta, Rabu. Menurut dia, kenaikan harga gula terjadi karena musim giling tebu baru saja dimulai sehingga pasokan belum maksimal. "Dua atau tiga pekan lagi semua pabrik gula menggiling tebu, diharapkan pasokan melimpah dan harga turun. Saya harap harga eceran tetap Rp6.000 per kg di pulau Jawa dan Rp6.200 per kg di luar Jawa," jelasnya. Sementara itu, lelang (tender) terbuka sekitar 11.065 ton gula produksi PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XI hasil giling musim 2006 yang berkisar Rp5.528 hingga Rp5.545 per kg dikhawatirkan mendorong melonjaknya harga eceran. Ardiansyah mengakui harga lelang gula yang terjadi pada memang tinggi. "Untuk Jawa selisihnya harus dibawah Rp400 supaya bisa capai harga eceran Rp6.000," ujarnya. Berdasarkan data dari pusat pemantauan harga dan distribusi Depdag, Rabu (31/5), harga gula pasir lokal tertinggi terjadi di Banda Aceh dan Ternate sebesar Rp7.000 per kg sedangkan yang terendah terjadi di Banjarmasin sebesar Rp5.050 per kg. Harga rata-rata gula lokal di Jawa dan Denpasar mencapai Rp6.072 per kg sedangkan untuk luar Jawa mencapai Rp6.361 per kg.(*)

Editor: Heru Purwanto
COPYRIGHT © ANTARA 2006