Jakarta (ANTARA News) - Bank Pembangunan Asia (ADB) optimistis ekspor dan impor pada 2013 akan membaik meski kontribusi sektor itu pada 2012 masih akan negatif delapan persen.

"Pada 2013, ekspor impor pelan-pelan akan positif, ekspor yang sudah turun, tahun depan tidak akan negatif lagi," kata Deputi Direktur ADB untuk Indonesia Edimon Ginting di Jakarta, Senin.

Menurut Edimon, sektor ekspor impor pada 2011 berkontribusi hingga di atas angka 20 persen terhadap produk domestik bruto (PDB). Sementara, akibat penurunan harga komoditas ekspor dan peningkatan impor, ADB memprediksi kontribusi sektor ekspor impor pada 2012 akan negatif delapan persen.

Dia mengungkapkan nilai ekspor tahun depan akan meningkat, seiring dengan menurunnya angka impor. Menurut Edimon, impor yang paling banyak menurun adalah impor konsumsi akibat nilai tukar yang terdepresiasi sebanyak enam persen.

"Sehingga, ADB tak terlalu khawatir dengan transaksi berjalan kita yang defisit tahun ini. Sebab itu bukan karena masalah struktural, tapi karena angka ekspor," ujarnya.

Dengan adanya potensi peningkatan permintaan asing sebagai dampak pemulihan ekonomi global pada 2013, ADB berharap Pemerintah bisa mengendalikan defisit anggaran tahun depan ke posisi 1,4 persen terhadap PDB.

"Ekspor membaik, transaksi berjalan juga akan membaik," katanya.

Ekspor, menurut Edimon, diprediksi akan meningkat seiring prospek pertumbuhan ekonomi yang membaik. Hal ini, terutama dilihat dari mitra dagang Indonesia, yaitu China yang berangsur mulai pulih pada tahun depan.

ADB memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2013 mencapai 6,6 persen sementara proyeksi pertumbuhan ekonomi hingga akhir 2012 akan berada sekitar 6,3 persen.

Proyeksi ini berdasarkan adanya potensi pemulihan ekonomi global 2012 yang diprediksi stagnan pada level 1,2 persen seperti 2011. Potensi pemulihan, terutama terlihat di Amerika Serikat dan China. Sedangkan pertumbuhan ekonomi Eropa diperkirakan masih negatif 0,4 persen.

(A062/B008)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2012