Jakarta (ANTARA News) - PT Saranacentral Bajatama Tbk (BAJA) menargetkan laba bersih 2013 sebesar Rp145 miliar seiring optimisme membaiknya harga dan permintaan baja tahun depan.

Direktur Utama BAJA, Handaja Susanto, di Jakarta Selasa mengatakan, perseroan optimistis harga baja akan membaik dan permintaan pada tahun depan tinggi.

"Ditargetkan kenaikan penjualan sekitar 30-60 persen di 2013, atau sekitar Rp1,3 triliun-Rp1,6 triliun," kata dia.

Ia mengemukakan, untuk tahun ini, laba perseroan diperkirakan hanya mencapai Rp28 miliar. Hal itu terjadi akibat rugi kurs yang diderita perseroan pada tahun ini.

"Tahun ini harga baja dunia menurun cukup tajam apalagi ditambah rugi kurs sehingga kami cukup realistis untuk perkiraan laba bersih tahun ini," katanya.

Handaja mengatakan, penjualan perseroan pada tahun ini juga mengalami penurunan jika dibandingkan target penjualan di awal tahun dari Rp1,2 triliun menjadi Rp1,075 triliun.

Direktur tidak terafiliasi BAJA, Suryani Kamil menambahkan, kontribusi terbesar nilai penjualan BAJA untuk tahun ini masih berasal dari produk baja lapis seng (Glavanis) sebesar Rp632,9 miliar. Sementara sisanya dari baja lapis alumunium seng (Saranalume) Rp442,48 miliar.

Ia mengatakan, untuk memenuhi target-target kinerja keuangan, tahun depan perseroan juga akan berusaha untuk memperluas segmen pasar dengan produk baja lapis berwarna, selain juga memperluas pasar.

Saat ini, katanya, 99 persen produksi baja perseroan diserap pasar domestik, sementara satu persennya ekspor. Perseroan berharap dapat memperbesar pasar ekspor terutama di negara-negara yang sudah memiliki kerjasama perdagangan dengan Indonesia.

Ia menambahkan, perseroan juga akan menambah satu produk baru yakni baja lapis warna. Pembangunan pabrik baja lapis warna (color coating line) diperkirakan sudah selesai pada awal tahun 2013 dan produksi percobaan diperkirakan akan dimulai pada kuartal pertama 2013.

Sementara, terkait dana hasil penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO), perseroan baru menggunakan sekitar 53 persen atau sebanyak Rp51,64 miliar dari total dana yang dikumpulkan sebanyak Rp97,378 miliar.

"Realisasi dana IPO sebagian digunakan untuk pembelian mesin pelapis warna sebesar Rp12,545 miliar," kata Suryani.

(KR-ZMF/A023)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2012