Jakarta (ANTARA News) - PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) ikut fokus dalam pembiayaan infrastruktur sebagai salah satu bagian dari strategi pengembangan bisnis untuk memperkuat sektor riil dan industri dalam negeri.

"Dalam hal ini salah satu fokus business banking adalah melakukan pembiayaan di bidang infrastruktur," ujar Wakil Direktur Utama BNI, Felia Salim, dalam sambutan pada Indonesia Infrastructure Outlook 2013 di Jakarta, Selasa.

Menurut dia, pembangunan infrastruktur sangat strategis dan sesuai dengan fokus pembenahan dalam negeri serta sejalan dengan pertumbuhan bisnis perbankan, karena dapat meningkatkan pembangunan sektor riil yang dapat menghasilkan produk dan jasa sesuai kebutuhan masyarakat.

"Pengembangan sektor riil akan mampu menciptakan lapangan kerja yang luas dan tentu sangat kita perlukan karena struktur demografi kita didominasi oleh penduduk usia produktif yang proporsinya terhadap populasi penduduk terus meningkat sejak 1970 dan diperkirakan akan mencapai puncaknya pada 2030," katanya.

Ia mengatakan ada dua hal yang dapat dilakukan untuk menyukseskan pembangunan sarana infrastruktur yaitu menanamkan rasa kepemilikan dari pemerintah daerah serta menata dengan baik Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) agar tidak terjadi tumpang tindih dan pemanfaatan lahan.

"Pembangunan infrastruktur adalah fondasi membangun ekonomi secara menyeluruh karena ketersediaan infrastruktur fisik dan infrastruktur nonfisik sangat menentukan dalam kesuksesan pembangunan ekonomi secara berkelanjutan," ujarnya.

Dia menjelaskan, pemerintah dapat memberikan dukungan dalam bentuk penyediaan insentif kepada investor yang hendak membangun infrastruktur di Indonesia bagian timur, yang kondisi lahannya masih termasuk lahan hijau green-field.

"Pemerintah juga bisa memberikan garansi atas risiko pelaksanaan proyek melalui lembaga pembiayaan infrastruktur serta menerapkan skema Public Private Partnership (PPP) dalam kegiatan pembiayaan infrastruktur," ujarnya.

Dengan pembangunan infrastruktur yang baik, lanjut Felia, maka Indonesia dapat melakukan pembenahan dalam kondisi domestik dan mendapatkan manfaat dari pertumbuhan ekonomi tinggi dan berkualitas yang dinikmati oleh masyarakat.  (*)

Editor: Ade P Marboen
COPYRIGHT © ANTARA 2012