Klaten (ANTARA News) - Korban meninggal dunia di wilayah Klaten, Jawa Tengah (Jateng) akibat gempa bumi Sabtu pekan lalu, hingga Kamis pukul 12.30 WIB tercatat 980 orang, bukan 1.039 orang seperti dilaporkan sebelumnya. Kepala Kesbanglinmas Kabupaten Klaten, Eko Medisukasto, di Klaten mengatakan, jumlah korban itu lebih sedikit dibanding hari sebelumnya karena sempat terjadi kesalahan dalam pendataan. "Kemarin (31/5) jumlah korban meninggal mencapai 1.039 jiwa, ternyata informasi yang masuk ke satkorlak dari tiap-tiap Kecamatan dan RS, terdapat nama korban yang dobel, sehingga peningkatan jumlah korban di Klaten cukup banyak," katanya. Mulai saat ini, kata dia, informasi tentang jumlah korban meninggal yang akan dicatat hanya yang berasal dari Kecamatan, karena informasi tersebut merupakan hasil pelaporan masyarakat langsung. "RS tetap masih boleh memberi informasi jumlah korban tewas ke Satkorlak, namun data yang akan dipakai tetap yang dari Kecamatan," katanya. Sementara itu, untuk jumlah korban luka, baik ringan maupun berat, hingga saat ini mencapai 18.272. Sedangkan jumlah rumah warga yang roboh mencapai 40.881 rumah dan bangunan milik pemerintah mencapai 76 buah. Mulai hari ini, kataya, untuk rumah warga yang mengalami kerusakan sudah mulai didata dan kemudian akan segera dilaporkan ke Kementrian Kesejahteraan Rakyat, untuk menentukan berapa banyaknya dana yang diperlukan untuk ganti rugi rumah yang mengalami kerusakan tersebut. "Untuk rumah yang roboh akan mendapat ganti rugi Rp30 juta, rusak sedang Rp20 juta dan ringan Rp10 juta, besarnya ganti rugi tersebut tidak melihat besar kecilnya ukuran rumah yang rusak," katanya. Sementara itu, untuk sekolah-sekolah di daerah Klaten yang mengalami kerusakan akibat diguncang gempa mencapai 267 sekolah, baik SD, SMP, maupun SMA.(*)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2006