Seoul (ANTARA) - Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un menghadiri upacara perayaan rampungnya pembangunan 10 ribu unit rumah baru di Pyongyang, kata media pemerintah, Senin.

Kim menjelaskan bahwa proyek tersebut akan menyediakan lebih banyak lagi tempat tinggal sebagai salah satu prioritas utama dalam kebijakannya.

Kim menghadiri acara pemotongan pita untuk penyelesaian tahap pertama dari proyek perumahan di Distrik Hwasong, Pyongyang, pada Minggu (16/4) malam, demikian dilaporkan kantor berita resmi Korut Korean Central News Agency (KCNA).

Perayaan dihelat sekitar setahun setelah Korut memulai pembangunan perumahan tersebut pada Februari tahun lalu dalam kerangka proyek berjangka lima tahun untuk membangun sebanyak 50 ribu rumah di Pyongyang pada 2025, atau 10 ribu unit per tahunnya.

Kim mengatakan bahwa membangun 50 ribu unit rumah susun di ibu kota adalah "rencana yang telah lama diimpikan" oleh partai penguasa dan pemerintah sebagai prioritas utama untuk memberikan kondisi hidup yang lebih stabil kepada warga, kata KCNA dalam sebuah berita berbahasa Inggris.
Baca juga: Jumlah warga Korut menyeberang ke Selatan turun drastis saat pandemi

Proyek tersebut digalakkan oleh Kim guna meraih sejumlah pencapaian ekonomi dan meningkatkan taraf hidup masyarakat di tengah kesulitan ekonomi akibat berbagai sanksi dan pembatasan perbatasan negara selama pandemi COVID-19.

Dengan rampungnya 10 ribu rumah, pemerintah Korut kini telah menyediakan 20 ribu rumah baru di Pyongyang setelah pada tahun lalu negara tersebut membangun 10 ribu apartemen dan sebuah gedung pencakar langit setinggi 80 lantai di kawasan Songsin dan Songhwa.

Korut kini sedang dalam proses pengerjaan tahap kedua dari proyek tersebut dengan membangun 10 ribu unit rumah susun tambahan di Distrik Kwasong, timur laut Pyongyang.

KCNA juga menggambarkan distrik perumahan Hwasong sebagai "blok rumah susun modern" yang terletak di area seluas lebih dari 150 hektare.

Di distrik tersebut juga terdapat sejumlah gedung pencakar langit, gedung apartemen bertingkat tinggi, fasilitas umum, serta infrastruktur layanan publik untuk "menunjang kenyamanan warga," kata KCNA, menambahkan.

Sumber: YONHAP-OANA
​​​​​​​
Baca juga: Korsel, Jepang dan AS desak dunia pulangkan pekerja Korut
Baca juga: Warga Korut dieksekusi karena bagikan konten Korsel dan narkoba

Pewarta: Tegar Nurfitra
Editor: M Razi Rahman
COPYRIGHT © ANTARA 2023