Yogyakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengkritik dan menyayangkan pemberlakuan prosedur bahwa setiap warga korban gempa yang berada di luar tempat pengungsian harus menunjukkan KTP (kartu tanda penduduk) untuk memperoleh bantuan di daerah bencana. "Tidak perlu harus pakai KTP segala, itu menyulitkan warga yang akan memperoleh bantuan," kata Wapres ketika berdialog dengan salah seorang petugas di bagian pendistribusian bantuan Posko Satkorlak Penanggulangan Bencana dan Pengungsi Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Kamis. Ketika meninjau posko itu, Wapres Jusuf Kalla memperoleh penjelasan dari salah seorang petugas bahwa bagi warga korban gempa yang berada di luar tempat pengungsian resmi, disyaratkan harus menunjukkan KTP untuk memperoleh bantuan bahan makanan maupun obat-obatan serta bantuan lain. Seusai mengunjungi posko yang berada di rumah dinas Bupati Bantul, Wapres beserta rombongan di antaranya Menko Kesra Aburizal Bakrie dan Mensos Bachtiar Chamsyah serta Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X langsung menuju salah satu tenda tempat pengungsian di lapangan Trirenggo yang hanya berjarak beberapa puluh meter dari posko itu. Ia sempat berdialog dengan salah seorang pengungsi, di antaranya Wapres menanyakan kondisi kesehatan pengungsi serta masalah makanan yang diperoleh di tempat pengungsian. Dijawab oleh pengungsi kondisi kesehatannya baik, dan makanan yang tersedia di tempat pengungsian pun cukup bergizi. Ketika wapres menanyakan bagaimana keadaan rumahnya, dijawab oleh pengungsi bahwa rumahnya ambruk total, sehingga harus tinggal di tempat pengungsian. Jusuf Kalla mengatakan pemerintah akan membantu dana untuk biaya membangun kembali rumah warga yang ambruk akibat gempa 27 Mei lalu. Wapres dan rombongan selanjutnya berkeliling di beberapa tenda pengungsian di lapangan itu, dan kemudian dengan menumpang bus melanjutkan kunjungannya ke tempat pengungsian di Kecamatan Plered, Bantul. Setelah itu mengunjungi para korban gempa yang dirawat di Rumah Sakit dr Sardjito Yogyakarta, dan kemudian menuju daerah bencana gempa di Kabupaten Klaten (Jawa Tengah). Dijadwalkan Kamis malam Wapres memimpin rapat koordinasi Satkorlak Penanggulangan Bencana dan Pengungsi di Gedung Agung (Istana Presiden) Yogyakarta.(*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2006