Jakarta (ANTARA) - Sejumlah informasi penting menghiasi berita humaniora pada Senin (17/4) mulai dari sampel takjil di sejumlah daerah mengandung bahan berbahaya hingga COVID-19 subvarian Arcturus 1,5 kali lebih mudah menular dibandingkan subvarian Kraken.

Berikut rangkuman berita selengkapnya yang masih menarik untuk dibaca:

1. BPOM: 1,1 persen dari sampel takjil mengandung bahan berbahaya

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI melaporkan sebesar 1,1 persen dari total 8.600 sampel takjil di sejumlah daerah mengandung bahan berbahaya bagi kesehatan.

Berita selengkapnya klik di sini

2. BP2MI fasilitasi kepulangan PMI terkendala dari beberapa negara


Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) memfasilitasi kepulangan 14 pekerja migran Indonesia (PMI) terkendala dari beberapa negara.

Berita selengkapnya klik di sini

3. Menteri PPPA dorong situasi mudik aman dan ramah perempuan dan anak

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bintang Puspayoga menekankan pentingnya menciptakan situasi mudik yang aman dan nyaman bagi perempuan, anak, lansia, dan difabel.

Berita selengkapnya klik di sini

4. Mendagri minta kepala daerah dorong masyarakat bayar zakat

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian meminta kepala daerah mendorong masyarakat yang beragama Islam untuk membayar zakat guna memperkuat daya beli penerima zakat di tengah kenaikan harga komoditas akibat tingginya permintaan menjelang Lebaran.

Berita selengkapnya klik di sini

5. Kemenkes sebut Arcturus 1,5 kali lebih menular dibanding Kraken

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengimbau masyarakat mewaspadai penularan virus corona penyebab COVID-19 subvarian Omicron XBB.1.16 atau Arcturus karena virus itu 1,5 kali lebih mudah menular dibandingkan dengan subvarian Omicron XBB.1.5 atau Kraken.

Berita selengkapnya klik di sini

Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Zita Meirina
COPYRIGHT © ANTARA 2023