Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa sore, ditutup menguat seiring dengan Bank Indonesia yang menahan suku bunga acuannya di level 5,75 persen.

IHSG ditutup menguat 34,23 poin atau 0,50 persen ke posisi 6.821,8. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 4,91 poin atau 0,52 persen ke posisi 948,3.

"Dari dalam negeri, jelang libur Hari Raya Idul Fitri dan cuti bersama, IHSG bergerak menguat dimana pelaku pasar berekspektasi bahwa Bank Indonesia mempertahankan suku bunga acuan di level 5,75 persen. Hal ini sebagai upaya BI menjaga stabilitas moneter dan makroprudensial, sehingga momentum pemulihan ekonomi terjaga," tulis Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Selasa.

Bank Indonesia (BI) kembali mempertahankan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) di level 5,75 persen dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada 17-18 April 2023, setelah terakhir menaikkan bunga acuan pada Januari 2023.

Selain itu, suku bunga deposit facility juga tetap dipertahankan pada level 5 persen dan suku bunga lending facility tetap di posisi 6,5 persen.

"Keputusan ini konsisten dengan stance kebijakan moneter yang pre-emptive dan forward looking untuk memastikan terus berlanjutnya penurunan ekspektasi inflasi dan inflasi ke depan," ujar Gubernur BI Perry Warjiyo.

Dari mancanegara, pasar cenderung tertekan oleh potensi kenaikan suku bunga acuan seiring pelaku pasar menilai The Fed akan menaikkan suku bunga acuannya pada bulan depan.

Berdasarkan CME Group, probability sebesar 87,1 persen The Fed akan menaikkan suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin, yang mendorong perhatian pelaku pasar akan melambatnya pertumbuhan ekonomi global, sehingga akan membebani pasar.

Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih nyaman bergerak di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, enam sektor meningkat dipimpin sektor energi sebesar 1,88 persen, diikuti sektor industri sebesar 1,16 persen dan sektor barang konsumen non primer sebesar 0,25 persen.

Sedangkan, lima sektor terkoreksi dimana sektor transportasi & logistik turun paling dalam minus 0,70 persen, diikuti sektor properti dan sektor infrastruktur yang masing-masing minus 0,62 persen dan 0,21 persen.

Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu GTRA, PDPP, FILM, MBMA, dan AUTO. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni MENN, SAGE, FUTR, NICL, dan WINE.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.154.210 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 17,12 miliar lembar saham senilai Rp11,01 triliun. Sebanyak 245 saham naik, 276 saham menurun, dan 204 tidak bergerak nilainya.

Bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei menguat 144,00 poin atau 0,51 persen ke 28.658,8, indeks Hang Seng melemah 131,93 poin atau 0,63 persen ke 20.650,5, indeks Shanghai menguat 7,72 poin atau 0,23 persen ke 3.393,3, dan indeks Straits Times melemah 12,80 poin atau 0,39 persen ke 3.306,4.



Baca juga: IHSG berpotensi variatif seiring BI diperkirakan tahan suku bunga
Baca juga: IHSG awal pekan menguat jelang rilis neraca perdagangan dalam negeri
Baca juga: IHSG diperkirakan menguat ikuti bursa kawasan dan global

Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Faisal Yunianto
COPYRIGHT © ANTARA 2023