Paris (ANTARA News) - Survei menunjukkan daya tarik Prancis sebagai tempat untuk melakukan kegiatan usaha telah merosot di mata para pebisnis Amerika Serikat yang aktif di negara itu setelah perubahan ke pemerintahan Sosialis.

Survei yang dilakukan oleh Kamar Dagang dan Industri AS (ACC) di Paris dan perusahaan konsultan Bain and Company itu, melibatkan 52 pemimpin operasi perusahaan AS di Prancis yang memiliki 39 ribu karyawan dan menghasilkan 32 miliar euro (42 miliar dolar AS) dalam penjualan tahun lalu.

Survei di antara para kepala unit perusahaan AS di Prancis tersebut, menemukan bahwa hanya 22 persen saja yang melihat Prancis sebagai tempat yang menarik untuk melakukan bisnis, menurun dibandingkan 2011 sebesar 56 persen.

Sekitar 39 persen dari para pemimpin bisnis mengatakan, mereka percaya kantor pusat mereka di Amerika Serikat memiliki persepsi negatif pada Prancis, dibandingkan dengan 15 persen pada 2011 dan sembilan persen pada 2010.

Sedangkan penurunan daya tarik disebabkan berbagai faktor, 65 persen dari responden mengatakan terpilihnya pemerintahan Sosialis telah memiliki pengaruh negatif.

Survei ini dilakukan pada Oktober, sebelum pemerintah baru menggetarkan kalangan bisnis dengan mengancam untuk menasionalisasi pabrik baja ArcelorMittal untuk mencegah penutupan.

Sekitar 85 persen dari mereka yang disurvei memiliki pendapat negatif pada kebijakan pajak usaha pemerintah, meskipun 73 persen mendukung inisiatif 20-miliar euro yang akan menurunkan biaya pajak mereka untuk mempekerjakan pekerja, demikian laporan AFP.

(A026)

Editor: Heppy Ratna Sari
COPYRIGHT © ANTARA 2012