Teheran (ANTARA News) - Delapan puluh persen rakyat Suriah menyetujui pemerintah Bashar al-Assad, kata Duta Besar Iran untuk Lebanon Qazanfar Roknabadi di Teheran, Kamis.

Dia membuat pernyataan itu dalam satu wawancara dengan TV Al-Manar, Lebanon.

"Mayoritas rakyat Suriah menginginkan reformasi dan negara mereka kembali damai, mereka yang memprovokasi kerusuhan harus menghormati tuntutan rakyat; kelompok oposisi harus datang ke meja perundingan dan mengambil jarak dari kelompok teroris."

Roknabadi menambahkan bahwa Iran telah melakukan yang terbaik untuk menghentikan kekerasan di Suriah dan mendukung permintaan masyarakat untuk reformasi.

"Kerusuhan saat ini di Suriah memiliki akar dalam plot Amerika Serikat yang melayani keamanan rezim Zionis, enam-butir rencana perdamaian Iran untuk Suriah akan mempersiapkan dasar bagi penyelenggaraan pemilu parlemen dan kabinet baru untuk pelaksanaan rencana reformasi di bawah pemerintahan Bashar sampai dengan pemilihan presiden tahun 2014."

Dubes Iran di Beirut menggarisbawahi bahwa Rusia dan Iran memiliki sikap yang sama terhadap krisis Suriah. Dan isi enam butir rencana perdamaian Teheran untuk Suriah mirip dengan rencana perdamaian utusan perdamaian PBB-Liga Arab Lakhdar Brahimi untuk resolusi krisis Suriah.

"Tahap kedua dialog nasional Suriah dijadwalkan akan diadakan di Damaskus dalam koordinasi dengan utusan perdamaian PBB-Liga Arab," tambah Roknabadi.

"Dalam kenyataannya, kerusuhan di Suriah berbeda dari apa yang mesin propaganda anti-Suriah tunjukkan, Iran menentang segala bentuk intervensi asing di Suriah. Penyebaran krisis ke negara-negara tetangga Suriah, termasuk Lebanon, hanya akan menimbulkan bencana."

Rencana usulan Iran menyerukan untuk segera mengakhiri kekerasan dan memulai dialog nasional.

Langkah ketiga adalah untuk menciptakan rekonsiliasi pemerintahan dan memberikan bantuan kemanusiaan kepada rakyat Suriah.

Langkah selanjutnya adalah pembebasan tahanan, yang tidak melakukan kejahatan terhadap Suriah. Dan butir akhir adalah untuk memungkinkan akses penuh media ke Suriah.

Tehran baru-baru ini melipatduakan upaya untuk menyelesaikan masalah di Suriah, yang telah mengalami kerusuhan sejak Maret 2011 dengan serangan-serangan yang dilakukan baik oleh geng bersenjata terhadap pasukan keamanan Suriah maupunn penjaga perbatasan.

Pada 18 November, Iran menjadi tuan rumah Konferensi Dialog Nasional Suriah, dengan motto `Tidak untuk Kekerasan, Ya untuk Demokrasi`.

Lebih dari 200 tokoh agama dan politik Suriah, pemimpin suku dan partai serta wakil-wakil dan pemimpin kelompok oposisi ikut ambil bagian dalam pertemuan dua hari di Teheran itu.

Sejumlah anggota parlemen Suriah serta tokoh-tokoh politik senior dari Sudan, Aljazair, Turki, Mesir, Lebanon, Irak, Brazil dan Zimbabwe juga mengambil bagian dalam pertemuan tersebut.

Ini adalah pertama kalinya kedua tokoh oposisi Suriah dan menteri rekonsiliasi nasional Ali Haidar, sebagai wakil pemerintah Presiden Suriah Bashar al-Assad, membahas cara-cara untuk menemukan solusi terhadap krisis Suriah, demikian OANA.

(H-AK/H-RN)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2012