"Kami telah menerima tawarannya. Kami menghubungi Maradona dan ia memberi kami persetujuannya. Kami akan bertemu dengan komite eksekutif di federasi sepak bola Irak pada Jumat untuk mendiskusikan masalah-masalah keuangan," kata Hernan Toffoni, dari agensi World Eleven.
Toffoni mengatakan kepada para pewarta di ibukota Argentina Buenos Aires pada Kamis, bahwa keputusannya akan diambil dalam "beberapa jam mendatang" dan mengatakan bahwa dirinya optimis dengan hasilnya karena antusiasme yang diperlihatkan baik dari kubu Irak dan Maradona sendiri.
Potensi batu sandungan yang mungkin menghalangi, adalah apakah Maradona bisa mendapatkan persetujuan dari otoritas di Uni Emirates Arab, di mana ia menjadi duta kehormatan olahraga di Dubai, setelah pada Juli dipecat sebagai manajer Al-Wasl.
"Presiden federasi (sepak bola) Irak akan mengadakan pertemuan dengan komite eksekutif pada Jumat, untuk menyusun tawaran keuangan untuk memastikan bahwa Diego merupakan pelatih baru sebelum akhir 2012," tambah Toffoni.
Jika kesepakatan dapat tercapai dan ia mendapat izin untuk pergi, Maradona akan menggantikan bintang Brazil Zico, yang berhenti sebagai pelatih kepala Irak pada bulan lalu.
Irak, yang menghuni peringkat ke-92 di daftar peringkat terkini FIFA yang dipublikasikan pada pekan ini, masih berjuang untuk lolos ke Piala Dunia 2014, dan sedang menduduki peringkat ketiga di Grup B kualifikasi akhir zona Asia, dengan raihan lima poin dari lima pertandingan.
Mereka menempel ketat tim peringkat kedua Australia, dengan hanya kalah selisih gol.
Dua tim teratas otomatis lolos ke putaran final, sedangkan tim peringkat ketiga akan memainkan pertandingan play off.
Kemungkinan lain bagi Maradona adalah ia dapat bergabung dengan tim sebagai konsultan di Piala Teluk, yang akan berlangsung di Bahrain dan Kuwait pada 5-18 Januari.
Maradona (52), merupakan salah satu pesepak bola terhebat dan telah mencetak 34 gol dari 91 penampilan untuk negara Amerika Selatan tersebut.
Ia menjadi kapten tim ketika Argentina menjuarai Piala Dunia 1986 di Meksiko dengan mengalahkan Jerman Barat, dan empat tahun kemudian di Italia, ketika hasil pertandingannya berbalik, demikian AFP.
(H-RF/D011)
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2012
