Palu (ANTARA News) - Mantan Wakil Presiden HM Jusuf Kalla mengatakan bahwa insiden penembakan anggota Brimob di Poso dan beberapa insiden yang terjadi sebelumnya bukanlah konflik antarwarga tetapi tindak kekerasan yang dilakukan oleh kelompok tertentu yang memiliki paham radikal.

"Pelakunya juga bukan orang Poso tetapi orang-orang dari luar Poso," katanya kepada wartawan di Poso, Sabtu, usai meresmikan PLTA Poso 2 berkapasitas 195 MW yang dibangun PT. Poso Energy, salah satu anak perusahaan Kalla Group.

Karena itu, ujarnya, penanganan kasus ini harus terpadu dan komprehensif yang melibatkan semua masyarakat, sedangkan dalam penegakkan hukum dan pemulihan keamanan, polisi dan TNI harus bekerja sama secara terpadu.

Jusuf Kalla juga menilai perlu upaya-upaya terpadu dan intensif untuk mencegah agar paham yang dianut kelompok radikal itu tidak menyebar di kalangan masyarakat.

Cara penanganan lainnya adalah membangun ekonomi dan kesejahteraan masyarakat, karena bila rakyat sejahtera, mereka tidak akan mudah diprovokasi dan menerima paham-paham radikal seperti itu.

(BK03*R007)

Editor: Fitri Supratiwi
COPYRIGHT © ANTARA 2012