Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar mata uang rupiah yang ditransaksi antarbank di Jakarta Rabu pagi belum bergerak nilainya di posisi Rp9.650 per dolar AS.

"Kesepakatan mengenai fiscal cliff masih belum ada titik terang, kondisi itu membuat pelaku pasar `wait and see," kata pengamat pasar uang dari Samuel Sekuritas Lana Soelistianingsih di Jakarta, Rabu.

Ia menambahkan, perkembangan pembicaraan kedua kubu antara Presiden Obama dan juru bicara Joe Boehner dari partai Republik masih belum ada titik temu, kondisi itu akan terlihat dalam beberapa hari mendatang sebelum akhir tahun dengan sentimen cenderung negatif.

Kendati belum ada titik temu, lanjut dia, tetapi kedua pemimpin AS tersebut sepakat bahwa fiscal cliff perlu dihindari untuk mencegah ekonomi AS kembali melambat bahkan resesi.

"Keputusan mengenai fiscal cliff harus dibicarakan sebelum dibawa ke kongres AS," kata dia.

Analis Milenium Danatama Sekuritas Abidin menambahkan, kondisi eksternal yang belum kondusif membuat pergerakan mata uang cenderung negatif, meski demikian Bank Indonesia (BI) menjaga pergerakannya agar tetap stabil.

"BI masih terus menjaga pergerakan rupiah terhadap dolar AS agar tetap stabil," kata dia.

Menurut dia, menjelang akhir tahun rupiah akan bergerak menguat, kondisi itu dipicu dari aksi korporasi yang melepas dolar AS untuk membayar utangnya.

(KR-ZMF) 

Editor: Fitri Supratiwi
COPYRIGHT © ANTARA 2012