Jakarta (ANTARA Newa) - Divisi Regional (Divre) Bulog Yogyakarta akan membuka gudangnya selama 24 jam untuk mengantisipasi kebutuhan beras yang tinggi. Berdasarkan siaran pers yang diterima ANTARA Jakarta, Jumat, stok di gudang yang berada di bawah koordinasi Divre Yogyakarta sebanyak 20.000 ton setara beras. Kepala Divre Bulog, Yogyakarta, Hanung Marwoto, Jumat menyatakan, untuk penyalurannya pihaknya berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah dan Dinas Sosial. Hingga hari ke enam pascagempa bumi, Divre Yogyakarta telah menyalurkan beras sebanyak 100 ton dari cadangan beras pemerintah dan sekitar 708 ton yang disalurkan atas rekomendasi Dinas Sosial. Untuk wilayah Bantul, pihaknya juga telah mengantisipasi dengan mendirikan dapur umum di lima tempat di depan rumah dinas Bupati, RSUD, Kecamatan Jetis, Imogiri dan Bambang Lipuro. Di tempat terpisah Kasubdivre Solo, Rizal Effendi mengatakan, untuk wilayah Kabupaten Klaten, Bulog telah membuat lima dapur umum di dua kecamatan yaitu di Kecamatan Wedi 2 dapur umum dan Kecamatan Gantiwarno 3 dapur umum. Di wilayah Klaten, Bulog telah menyalurkan sebanyak 165 ton beras yang terdiri dari 100 ton cadangan beras pemerintah dan 65 ton milik Dinas Sosial Pemerintah Daerah. ?Beras yang kita salurkan itu sekarang ini sudah habis. Tapi kita siap menyalurkan kembali jika memang ada permintaan,? ujarnya. Mengenai bantuan logistik Bupati Bantul Idham Samawi menyatakan, cadangan beras pemerintah sebanyak 100 ton yang berada di gudang Bulog telah disalurkan semua. Namun demikian ia mengakui, masih ada beberapa tempat yang belum terjangkau. Pihaknya juga sedang melakukan inventaris terhadap rumah yang rusak akibat gempa untuk pemberian dana rehabilitasi yang dijanjikan pemerintah antara Rp10 juta untuk rusak ringan dan Rp30 juta untuk rusak berat. "Kita mengharapkan verifikasi sudah selesai, dalam jangka waktu seminggu dan paling lama sebulan," ujarnya. Dana Satkorlak, dari 17 kecamatan yang berada di wilayah Bantul sebanyak 15.089 rumah mengalami rusak berat dan 11.644 rusak ringan. Sedangkan penduduk yang meninggal sebanyak 3.789 orang, 8.673 luka berat dan 6.843 luka ringan. Korban jiwa meninggal yang terbanyak di Kecamatan Pleret 684 orang, Jetis 646 orang, Bambang Lipuro 548 orang, Sewon 423 orang, Bangun Tapan 363 orang dan pondang 333 orang. Sementara di Klaten, jumlah penduduk yang meninggal sebanyak 977 orang dan 18.213 luka berat, 40.686 rumah roboh (rata dengan tanah) dan 39.358 rusak berat.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2006