Jakarta (ANTARA) - Konglomerasi bisnis Lippo Group meyakini kekuatan struktur ekonomi dalam negeri yang kokoh menjadi faktor kinerja perekonomian nasional berpotensi tetap bertumbuh di tengah ketidakpastian global serta gangguan rantai pasok.

Direktur Eksekutif Lippo Group John Riady dalam keterangannya di Jakarta, Selasa, mengatakan pemerintah telah memproyeksikan pertumbuhan ekonomi pada kuartal I-2023 mampu mencapai kisaran 5-5,3 persen.

"Dari sisi makro, pasar Indonesia sangat kuat dan stabil walaupun beberapa pihak masih mengingatkan adanya kewaspadaan pada tahun ini. Namun, dengan proyeksi pertumbuhan nasional di kisaran lima persen pada kuartal pertama dan data kinerja ekonomi riil yang positif, hal itu kian menunjukkan kekuatan struktur ekonomi dalam negeri," ungkapnya.

Perekonomian global yang terganggu akibat perang, hingga krisis perbankan di Amerika Serikat dan Eropa tidak serta merta mengguncang perekonomian nasional seperti terlihat dari data ekonomi kuartal I-2023.

Menurut John, capaian perekonomian domestik itu cukup menggembirakan di tengah penurunan ekspor seiring permintaan global yang melemah.

Sebaliknya, sentimen positif dari pasar dalam negeri juga cukup banyak seperti momentum Ramadhan dan Lebaran serta pasar domestik yang masih menjadi gantungan pelaku usaha.

Tercatat, misalnya, untuk konsumsi produk otomotif baik roda dua dan empat, mengalami pertumbuhan signifikan dengan pasar roda dua tumbuh dua digit dan roda empat melompat hingga 50 persen sepanjang kuartal I-2023.

Berdasarkan data tersebut, sebut John, perekonomian ataupun pasar domestik masih memberikan peluang pertumbuhan yang signifikan.

"Dari sisi pengusaha, kami masih harus berhati-hati dan prudent, namun momen tahun ini memberikan banyak kesempatan untuk ekspansi ataupun melancarkan aksi korporasi lainnya," katanya.

Data Bank Indonesia terkait saldo bersih tertimbang (SBT) kegiatan dunia usaha juga tercatat terjadi peningkatan 11,05 persen pada kuartal pertama 2023 dibandingkan kuartal pertama tahun lalu.

Lalu, indeks Purchasing Managers Index (PMI) maupun Indeks Kepercayaan Industri (IKI) sama-sama berada di level ekspansi.

"Hal ini menggambarkan bagaimana pandangan pengusaha dan kesiapan industri dalam rentang enam bulan ke depan, yang ternyata mereka tidak ada kerisauan, malah cenderung optimistis," katanya.

John pun menambahkan dengan konglomerasi bisnis mulai dari kesehatan, properti, keuangan, pendidikan, hingga teknologi digital, Lippo berkomitmen melakukan ekspansi pada tahun ini.

"Dari seluruh lini bisnis itu, tidak kurang kami melayani 65 juta orang Indonesia setiap tahunnya," ujarnya.

Pada 2023, John menyiratkan bakal ada ekspansi dari gerai ritel Lippo yakni Matahari Department Store (LPPF) dan Matahari Putra Prima (MPPA).

Ekspansi itu merupakan strategi omnichannel Lippo Group yang mengawinkan layanan digital sekaligus fisik. "Ada 12 lokasi sebagai ekspansi department store kita," jelasnya.

Di sisi lain, dia menilai keyakinan pelaku usaha dan industri terhadap kondisi perekonomian ke depan memang sangat beralasan.

Selain pasar potensial yang cukup besar, saat ini upaya pemerataan pembangunan serta melahirkan pusat pertumbuhan baru sangat terlihat.

"Ada Tol Trans-Jawa yang diperluas hingga ke bagian tengah dan selatan, Trans-Sumatera yang semakin tersambung, tol di Kalimantan serta jaringan kereta di Sulawesi, semuanya akan memicu pusat pertumbuhan baru," paparnya.

Sementara itu, sebagai bentuk dukungan pada program prioritas pemerintah melalui Kementerian Kesehatan, John mengatakan Lippo juga terus berkomitmen meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) kesehatan dan memperluas jaringan Rumah Sakit Siloam (SILO), yang saat ini telah berjumlah 42 unit.

Selama ini, Siloam telah menjalankan strategi pengembangan dengan membuka 1-2 rumah sakit per tahun.

"Untuk itu, secara konsisten kami akan terus mempersiapkan SDM dokter dan tenaga kesehatan (perawat) melalui kampus Universitas Pelita Harapan (UPH). Ini untuk memperkuat pengembangan industri kesehatan nasional," kata John.

Baca juga: Lippo jajaki investasi sektor kesehatan di IKN Nusantara

Baca juga: OJK benarkan rencana merger bank milik MNC dan Lippo


 

Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Ahmad Buchori
COPYRIGHT © ANTARA 2023