Jakarta (ANTARA News) - Kementerian BUMN mencatat total laba bersih 141 BUMN tahun 2012 sekitar Rp134,568 triliun, lebih rendah dari total laba yang ditetapkan dalam Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) 2012 sebesar Rp144,27 triliun.

"Laba bersih 2012 lebih rendah dari target RKAP karena terjadi penurunan laba pada sejumlah bisnis BUMN, khususnya sektor perkebunan, kelistrikan dan perdagangan besar," kata Sekretaris Kementerian BUMN, Wahyu Hidayat, pada acara Pengumuman Kinerja 141 BUMN 2012, di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat.

Menurut Wahyu, selama tahun 2012 sejumlah komoditi seperti batubara, minyak kelapa sawit mengalami penurunan di pasar internasional.

Harga batubara yang pada tahun sebelumnya mencapai sekitar 100 dolar AS per ton, saat ini merosot mencapai sekitar 60 dolar AS per ton. Sama halnya dengan CPO sempat pada harga sekitar 1.200 dolar AS per ton saat ini tergerus menjadi sekitar 700 dolar AS per ton.

Tingkat produksi CPO BUMN tidak mengalami penurunan, namun penurunan harga komoditi itu mengakibatkan penurunan pendapatan sejumlah BUMN Perkebunan, sama halnya dengan Aneka Tambang pendapatannya juga terganggu.

Selain itu diutarakan Wahyu, pada tahun buku 2012 penurunan laba juga dialami PT PLN yang dipicu dua hal yaitu, masalah penyesuaian penerapan sistem akuntansi dan akibat rugi selisih kurs.

Dari 13 sektor BUMN, selama tahun 2012 tercatat tujuh sektor yang tidak mencapai target RKAP antara lain sektor perdagangan besar dan eceran yang hanya mencapai 14 persen, sektor pengadaan listrik, gas, uap dan udara dingin mencapai 53,46 persen, sektor pertanian, kehutanan dan perikanan tercapai hanya 78,34 persen.

Sedangkan enam BUMN yang melebihi target laba antara lain sektor penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum yang mencapai 562,71 persen dari target, sektor real estat 174,25 dari target, sektor konstruksi 143,45 dari target.

Ditambahkan Wahyu, dari prognosa total laba bersih tahun 2012 sebesar Rp134,57 triliun tersebut, sebesar Rp24,07 triliun di antaranya merupakan sumbangan laba Pertamina, PLN sebesar Rp2,9 triliun, Bank BUMN Terbuka Rp43,87 triliun, BUMN Terbuka non perbankan Rp39,45 triliun.

Sementara itu total pendapatan 141 BUMN selama tahun 2012 mencapai Rp1.555,29 triliun, lebih tinggi dibanding RKAP 2012 Rp1.441,04 triliun.

Adapun dari sisi aset, selama tahun 2012 seluruh BUMN mencatat kekayaan sekitar Rp3,522 triliun, lebih tinggi dibanding targetkan dalam RKAP 2012 sebesar Rp3,375 triliun.
(R017/R010)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2012