Dili (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri Australia Alexander Downer, Sabtu, tiba di Dili untuk melakukan perundingan- perundingan dengan para pemimpin Timor Leste, guna mencegah ancaman perang sipil setelah berminggu-minggu terjadi bentrokan antara faksi-faksi yang bermusuhan. Downer tiba dengan pesawat Angkatan Udara Royal Australia dan disambut oleh Brigjen Mick Slater, komandan pasukan internasional berkekuatan 2.200 personil yang digelar di negara mini yang bergolak selama berminggu-minggu itu. Dia kemudian bergerak cepat dengan sebuah helikopter Blackhawk, menuju ke perundingan dengan para pejabat PBB dan pemimpin-pemimpin Timor Leste di ibukota. Sebelum meninggalkan Australia, Downer mengatakan bahwa pembicaraan-pembicaraannya difokuskan pada perlucutan senjata dan diadakannya perundingan-perundingan dengan faksi-faksi yang bermusuhan di Timor Leste. "Saya akan menekankan pentingnya rekonsiliasi politik sebagai kunci untuk memecahkan krisis," kata Downer seperti dilansir AFP. "Saya akan mendorong kepemimpinan yang terus melakukan penegakan hukum dan konstitusi Timor Leste." Menteri Luar Negeri Jose Ramos-Horta, yang juga baru terpilih sebagai menteri pertahanan yang baru Timor Leste, mengatakan bahwa dia akan bekerjasama dengan semua pihak dalam menangani masalah ini. Ia mengatakan hal ini kepada para wartawan sebelum melakukan perundingan dengan Downer di kota pelabuhan. "keprihatinan utama saya sekarang adalah bekerja dengan mereka dengan sabar, dan membujuk mereka kembali ke barak," kata Ramos-Horta, seraya menyatakan penghargaannya kepada kerelaan militer dalam membawa tentara mereka kembali ke barak. Dia mengatakan, ia akan mengunjungi kubu pemberontak yang dipimpin oleh Major Alfredo Reinado di Maubisse di bagian selatan negara hari Minggu dan menemui tentara Timor Leste Senin di dua markas mereka di timur. Dalam pembicaraan-pembicaraan itu, Ramos-Horta mengatakan, dimulai dengan suatu dialog politik dengan semua pihak yang terlibat di Timor Leste, termasuk gereja Katholik yang berpengaruh. Ramos-Horta juga berjanji berusaha menyatukan kembali militer yang terpecah. "Karena itu mengapa saya diundang untuk mengambil-alih pasukan pertahanan, yaitu untuk upaya menyembuhkan luka-luka pasukan pertahanan, memulihkan kebanggaan dan kepercayaan mereka yang rusak berat," katanya. Australia menggelar 1.300 tentaranya dan belasan polisi di Timor Leste pekan lalu setelah pemberontakan oleh tentara dan polisi yang dipicu oleh kerusuhan etnis yang mengancam menekan negara ke dalam perang sipil habis-habisan. Kepemimpinan politik Timor Leste terpecah oleh kerusuhan, dengan Presiden Xanana Gusmao mengambil kendali pasukan keamanan dari pemerintah Perdana Menteri Mari Alkatiri, yang banyak mengecam terjadinya kerusuhan. Downer mengatakan dia juga menginspeksi keamanan dan bantuan kemanusiaan Australia selama kunjungan seharinya ke negara itu. "Australia bertindak cepat dan secara meyakinkan menanggapi permintaan Timor Leste untuk membantu mengatasi krisis dan kerusuhan sipil berdasarkan komitmen Australia terhadap Timor Leste dan stabilitas regional," kata Downer dalam satu pernyataannya.(*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2006