Denpasar (ANTARA News) - Kawasan Konservasi Perairan (KKP) Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Bali, menjadi salah satu lokasi percontohan pengelolaan kawasan konservasi yang efektif dengan mengacu pada prinsip blue economy.

"Prinsip blue economy dapat dikembangkan di kawasan ini untuk mendorong perekonomian masyarakat dan pembangunan daerah yang berwawasan lingkungan," kata Menteri Kelautan dan Perikanan, Sharif C Sutardjo, Minggu.

Pengelolaan kawasan konservasi di daerah itu akan mengadopsi sistem tata ruang (zonasi). Sistem zonasi di kawasan konservasi merupakan upaya dalam memadukan antara pengelolaan dan pemanfaatan ruang wilayah secara seimbang.

Tujuannya untuk memberikan perlindungan dan pencegahan dampak negatif terhadap lingkungan akibat pemanfaatan ruang.

Berbagai bentuk kegiatan pengelolaan kawasan yang efektif ini akan terus dikembangkan di Nusa Penida.

Sistem tata ruang tersebut dapat mendatangkan manfaat ekonomi bagi masyarakat setempat, seperti pengembangan ekowisata bahari melalui wisata mangrove dan rumput laut, rehabilitasi terumbu karang, pengelolaan limbah dan sampah yang dapat menghasilkan kompos.

Jika ditinjau dari sisi ekonomi pesisir, Kawasan Konservasi Nusa Penida memiliki sekitar 20 titik lokasi penyelaman untuk wisata bahari, 308 hektare area budi daya rumput laut dengan produksi rata-rata 500 ton/tahun.

"Sementara jumlah kunjungan wisatawan ke Nusa Penida setiap tahunnya berkisar 200.000 orang," ujarnya.

(KR-IGT/S023) 

Editor: Ade P Marboen
COPYRIGHT © ANTARA 2012