Jakarta (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur (Jatim) berpartisipasi dalam memperingati Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) dengan kegiatan simulasi di tengah pemantauan arus balik Lebaran.

Pengolah Data BPBD Provinsi Jatim Suprapto dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta, Kamis, mengatakan giat simulasi ini bertujuan untuk memperkuat kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi bahaya.

“Simulasi dan evakuasi mandiri wajib dilakukan secara berkala untuk memperkuat kesiapsiagaan dan membangun ketangguhan. Walaupun di tengah kondisi giat operasi arus balik, peringatan HKB wajib dilakukan sebagai bentuk kesiapan personil serta sosialisasi kesiapsiagaan bencana kepada masyarakat,” ujar Surapto.

Sebanyak 120 pegawai Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jatim melaksanakan simulasi evakuasi dengan skenario bencana gempa bumi. Kegiatan ini diselenggarakan di kantor BPBD pada Rabu (26/4), tepat pukul 10.00 WIB. Simulasi tersebut sekaligus menguji sirene yang terpasang pada bangunan kantor.

Saat bunyi sirene menandai adanya gempa bumi, para pegawai yang sedang beraktivitas dalam kantor bergegas melakukan upaya kesiapsiagaan. Mereka berlindung di bawah meja yang kokoh, selanjutnya melakukan evakuasi mandiri ke titik kumpul di sekitar bangunan.

Kegiatan tersebut dilakukan di tengah kesibukan para personel BPBD yang juga masih terus memantau arus balik Lebaran.

BPBD Provinsi Jatim menjadi salah satu organisasi perangkat daerah yang turut berpartisipasi dalam pemantauan arus mudik-balik lebaran 1444 H.

Adapun titik wilayah yang tersebar dalam pemantauan tersebut antara lain Pos Terpadu Mudik Bandara Juanda Surabaya, Pos Terpadu Angkatan Laut Terminal Penumpang Gapura Surya Nusantara Tanjung Perak, Pos Terpadu BPBD Kabupaten Bangkalan dan Sendeng Exit Suramadu.

Selanjutnya Kabupaten Banyuwangi (Pos ASPD Ketapang, Banyuwangi Kota, Gambiran dan Kalibaru), Kabupaten Ngawi dan Tuban, Stasiun Surabaya Gubeng serta Pos Terpadu Terminal Bis Purabaya Bungirasih.

Sementara itu, BPBD Kabupaten Banyuwangi bersama Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Kelas II Pasuruan melakukan pemeliharaan sirine tsunami di Kabupaten Banyuwangi setiap tanggal 26.

Hal ini disampaikan oleh Staf Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Banyuwangi Andika Pusadan.

“Kami dan pihak BMKG melakukan pemeliharaan sirine tsunami secara rutin setiap tanggal 26,” ujar Andika.

“Kegiatan ini selalu disosialisasikan kepada masyarakat sehingga dapat mengenal tanda peringatan dini bahaya tsunami serta guna memastikan kondisi alat selalu dalam keadaan baik,” tuturnya.

Terdapat enam lokasi sirene yang dilakukan pemeliharaan, yakni Kelurahan Kampung Mandar, Kantor Desa Blimbingsari, Pantai Satelit, Pelabuhan Muncar, Masjid Pancer dan Balai Dusun Pancer.

Baca juga: BPBD Jatim: Gempa Tuban sebabkan sebuah rumah roboh di Trenggalek

Baca juga: BPBD Jatim bantu puluhan ribu masker untuk warga terdampak abu Merapi





 

Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Nurul Hayat
COPYRIGHT © ANTARA 2023