San Fransisco, AS (ANTARA) - Perusahaan Boeing pada Rabu (26/4) melaporkan pendapatan kuartal pertama (Q1) sebesar 17,9 miliar dolar AS (1 dolar = Rp14.882), meningkat 28 persen dari periode yang sama pada 2022.

Perusahaan tersebut mencatatkan kerugian bersih kuartalan sebesar 425 juta dolar dengan kerugian per saham generally accepted accounting principles (GAAP) sebesar 0,69 dolar dan kerugian inti per saham (non-GAAP) sebesar 1,27 dolar.

Perusahaan tersebut juga mencatatkan arus kas operasional negatif 0,3 miliar dolar. Kas dan investasi dalam surat-surat berharga turun menjadi 14,8 miliar dolar, dibandingkan dengan 17,2 miliar dolar pada awal kuartal tersebut.

Utang perusahaan itu tercatat 55,4 miliar dolar, turun dari 57,0 miliar dolar pada awal kuartal karena pembayaran utang yang jatuh tempo. Boeing memiliki akses ke fasilitas kredit sebesar 12,0 miliar dolar, yang masih belum ditarik. Total simpanan perusahaan itu pada akhir kuartal mencapai 411 miliar dolar.

Pendapatan kuartal pertama Commercial Airplanes, atau bisnis pesawat komersial Boeing, meningkat menjadi 6,7 miliar dolar yang didorong oleh pengiriman pesawat 737 dan 787 yang lebih tinggi, sebagian diimbangi oleh pertimbangan pelanggan untuk pesawat 787.

Selama kuartal tersebut, Commercial Airplanes mendapatkan pesanan bersih sebanyak 107 dan mengirimkan 130 unit pesawat. Pesanan itu termasuk lebih dari 4.500 unit pesawat senilai 334 miliar dolar.

Program 737 diperkirakan akan mengirimkan 400 hingga 450 unit pesawat tahun ini. Perusahaan tersebut berharap produksi perakitan akhir dapat pulih dalam beberapa bulan mendatang dengan rencana meningkatkan produksi menjadi 38 unit per bulan akhir tahun ini dan 50 unit per bulan dalam jangka waktu 2025-2026.

Program 787 memproduksi tiga unit per bulan dengan rencana untuk meningkatkan produksi menjadi lima unit per bulan pada akhir 2023 dan menjadi 10 unit per bulan dalam jangka waktu 2025-2026, ungkap Boeing.
 
   Pendapatan kuartal pertama Defense, Space & Security, atau bisnis pertahanan, antariksa, dan keamanan, meningkat menjadi 6,5 miliar dolar dari 5,5 miliar dolar satu tahun yang lalu


Pendapatan kuartal pertama Global Services, atau bisnis layanan global, meningkat menjadi 4,7 miliar dolar dari 4,3 miliar dolar secara tahunan (year on year/yoy) dan margin operasionalnya sebesar 17,9 persen mencerminkan volume komersial yang lebih tinggi.

"Kami melaporkan kuartal pertama yang solid dan fokus pada stabilitas untuk para pelanggan kami," ujar Dave Calhoun, Presiden sekaligus CEO Boeing.

"Kami mengalami kemajuan melalui gangguan rantai pasokan baru-baru ini, tetapi tetap yakin dengan target yang kami tetapkan untuk tahun ini, serta untuk jangka panjang. Permintaan cukup kuat di pasar utama kami dan kami sedang meningkatkan investasi untuk memajukan program pengembangan kami dan berinovasi dalam kemampuan strategis," tambahnya dikutip dari Xinhua pada Kamis.


 

Pewarta: Xinhua
Editor: Ida Nurcahyani
COPYRIGHT © ANTARA 2023