"Dampak dari peristiwa ini antara lain banjir, sungai meluap, pohon tumbang, jalan licin, tanah longsor, dan sejumlah dampak lainnya," ujar Prakirawan Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan BMKG Balikpapan Idham Chalid di Balikpapan, Kamis.
Informasi prakiraan cuaca ini pun telah disampaikan ke pihak terkait, termasuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) baik di tingkat provinsi maupun kabupaten masing-masing agar dapat dilakukan mitigasi untuk meminimalisasi dampaknya ke masyarakat.
Dari 10 kabupaten/kota di Kaltim, lanjutnya, hanya Kota Samarinda yang tidak mengalami peristiwa tersebut, namun kota ini hanya hujan ringan di sejumlah kecamatan pada Jumat malam sekitar pukul 20.00 dan 23.00 Wita.
Sedangkan sembilan daerah yang diprakirakan mengalami hujan petir antara lain di Kota Balikpapan pada Jumat sekitar pukul 20.00 dan 23.00, hujan petir terjadi di Kecamatan Balikpapan Kota, sedangkan kecamatan lainnya hujan ringan.
Di Kota Bontang pada Jumat sekitar pukul 20.00 Wita, hujan petir diprakirakan terjadi di semua kecamatan, sedangkan pada pukul 17.00 Wita, hujan ringan di semua kecamatan.
Di Kabupaten Mahakam Ulu, hujan ringan hingga hujan petir berpotensi terjadi di semua kecamatan pada Jumat sore hingga Sabtu dini hari, yakni pada pukul 14.00, 17.00, 20.00, 23,00, dan 02.00 Wita.
Kabupaten Kutai Kartanegara pada Jumat sekitar pukul 17.00, hujan petir berpotensi terjadi di empat kecamatan, yakni Kecamatan Muara Muntai, Kembang Janggut, Kenohan, dan Muara Wis.
"Pukul 20.00 Wita, hujan petir diprakirakan terjadi di delapan kecamatan, yakni Muara Muntai, Sebulu, Tabang, Kembang Janggut, Kenohan, Kota Bangun, Muara Kaman, dan Kecamatan Muara Wis," kata Idham.
Baca juga: BMKG: Waspada hujan lebat dan petir di Kaltim pada Sabtu-Minggu
Baca juga: BMKG imbau masyarakat waspada cuaca ekstrem di Kaltim
Baca juga: BMKG Balikpapan ingatkan waspada cuaca ekstrem di Kaltim
Pewarta: M.Ghofar
Editor: Muhammad Yusuf
COPYRIGHT © ANTARA 2023
