Moskow (ANTARA News) - Rusia membatasi penjualan bir dari 1 Januari dalam upaya mengekang alkoholisme, kata Kantor Berita Interfax.

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan, alkoholisme adalah masalah serius di Rusia.  Negara ini memiliki salah satu tertinggi tingkat konsumsi alkohol di dunia menurut Organisasi Kesehatan Dunia.

Pengkajian WHO 2011 mengatakan, setiap kelima kematian di antara pria Rusia dan enam persen kematian di kalangan perempuan disebabkan oleh penyalahgunaan alkohol.

Mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev menandatangani amandemen undang-undang alkohol pada Juli 2011 untuk mereklasifikasi bir sebagai minuman keras.

Itu undang-undang baru, yang mulai berlaku pada Selasa, membatasi jumlah bir di warung-warung dan kios-kios yang dapat menjual, serta larangan penjualan antara pukul 23.00 dan 08.00, Interfax melaporkan yang dilansir Reuters.

Perusahaan bir yang beroperasi di Rusia termasuk bir Denmark Carlsberg dan Anheuser-Busch InBev. Perusahaan-perusahaan bir besar mengandalkan pertumbuhan pasar negara berkembang dan harga naik untuk mengimbangi kondisi sulit di pasar Eropa dewasa ini. Namun, keberhasilan awal di Rusia telah dimulai dengan melawan serangkaian keuntungan menguras langkah pemerintah dalam beberapa tahun terakhir.

Pada 2012 pajak Rusia untuk bir naik 20 persen dan, sesuai dengan rencana Departemen Keuangan disetujui pada 2011, akan meningkat menjadi 25 persen lebih pada tahun 2013 dan 30 persen pada 2014.

Rusia juga menaikkan harga minimum untuk vodka dan melarang pemasangan iklan minuman di media, termasuk di Internet.

(H-AK)

Editor: Tasrief Tarmizi
COPYRIGHT © ANTARA 2013