Jakarta (ANTARA News) - Menteri Agama (Menag) Suryadharma Ali mengingatkan tolok-ukur keberhasilan program Kementerian Agama tidak seluruhnya dapat dituangkan dalam angka-angka bersifat kualitatif, demikian disampaikannya pada peringatan Amal Bakti ke-67 di halaman kantor Kementerian Agama Jakarta, Kamis.

"Tugas Kementerian Agama adalah mewujudkan masyarakat Indonesia yang taat beragama, rukun, cerdas, mandiri dan sejahtera lahir batin," kata Suryadharma.

Ada lima yang menjadi program strategis, yaitu peningkatan kualitas kehidupan beragama, peningkatan kualitas kerukunan umat beragama, peningkatan kualitas pendidikan agama dan pendidikan keagamaan, peningkatan pelayanan ibadah haji, serta tata kelola pemerintahan yang baik (good governance).

Untuk itu ia mengingatkan bahwa tolok-ukur keberhasilan program tersebut tak seluruhnya dapat dituangkan dalam grafik dan angka-angka yang bersifat kualitatif.

Peningkatan kualitas kehidupan beragama, kerukunan umat beragama, serta pendidikan agama dan keagamaan mencakup dimensi pembangunan manusia dan perubahan masyarakat, yang tentu pula membutuhkan proses dan waktu untuk menikmati hasilnya, ia menjelaskan.

Menag Suryadharma Ali juga menyinggung penyelenggaraan ibadah haji yang dinilainya lebih baik dibanding tahun sebelumnya. Tetapi pemerintah harus terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan ibadah haji.

Pembaruan kebijakan penyelenggaraan ibadah haji bertujuan untuk meningkatkan pelayanan jemaah haji, baik di tanah air maupun di Arab Saudi dan mewujudkan akuntabilitas pengelolaan dana haji.

Dan menyangkut pencapaian kinerja dalam aspek tata kelola, khususnya dalam pengelolaan anggaran dan laporan keuangan, ia mengatakan, Kementerian Agama telah meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) Dengan Paragraf Penjelasan (DPP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Prestasi tersebut harus dipertahankan dan ditingkatkan di tahun mendatang.
(E001)

Pewarta: Ella Syafputri
Editor: Ella Syafputri
COPYRIGHT © ANTARA 2013